Warga Sayangkan Debat Final Serang Pribadi Ahok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Debat final Pilkada DKI Jakarta yang diselenggarakan tadi malam (10/2) oleh KPUD DKI Jakarta menuai banyak tanggapan. Salah satunya dari warga yang menonton jalannya debat tersebut.
Rustika Sianturi, warga Jakarta berusia 50 tahun, menyayangkan munculnya sikap kurang pantas yang dipertontonkan oleh dua pasangan calon, yakni nomor urut satu dan nomor urut dua yang digawangi Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga.
Pasalnya, ia menilai keduanya selama debat berlangsung terlalu dan selalu merujuk pada ranah personal calon gubernur DKI, Ahok.
"Seharusnya debat bisa berjalan lebih cerdas dalam pembahasan. Seharusnya bisa lebih mendalam kepada program-program mereka. Bukan malah mempertontonkan kebencian pada Ahok. Debat semalam tidak berbobot dan terkesan recehan," ujar Rustika kepada satuharapan.com, hari Sabtu (11/2) malam.
Dalam debat semalam, diketahui sempat memanas ketika Ahok dituding oleh Sylvi telah melakukan kekerasan verbal dan suka mencurigai orang lain. Begitu juga dengan Anies yang menganggap Ahok suka berkata kasar di depan umum. Namun, Ahok dan Djarot kompak mengoreksi hal itu dan berkata bahwa tak perlu ada fitnah dan data sesat. Djarot tampak pula menjelaskan bahwa mereka mau belajar menjadi lebih baik lagi dan menerima semua masukan yang ada.
"Lebih baik dalam debat tidak menyerang satu sama lain dengan mengungkit kepribadian calon di depan umum. Tidak pantas. Harusnya menyerang dengan data valid yang dimiliki, bukan mencemooh dan menjatuhkan dengan hal yang juga belum tentu kebenarannya," katanya.
Sebagai warga, Rustika berharap ke depannya Jakarta bisa mendapat pemimpin yang benar-benar berjiwa pemimpin, anti korupsi, dan pro terhadap semua lapisan masyarakat.
"Berdoa yang terbaik untuk hasilnya nanti tanggal 15. Semoga yang terbaik dan ditunjukkan Tuhan yang memimpin Jakarta lima tahun ke depan. Saya tidak ingin pemimpin yang cuma sebatas kata-kata, tapi yang bekerja nyata," ujar dia.
Debat final Pilkada DKI menutup gelaran masa kampanye calon gubernur dan wakil gubernur DKI periode 2017-2022. Serentak seluruh Indonesia, tanggal 12 Februari 2017 memasuki masa tenang kampanye menuju hari pemilihan yang jatuh tanggal 15 Februari 2017.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...