Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sabar Subekti 13:07 WIB | Kamis, 28 November 2024

Warga Selandia Baru Selamatkan Lebih Dari 30 Paus Pilot Yang Terdampar

Tim penyelamat memasang tali di sekitar paus pilot mati yang terdampar di Pantai Ruakākā di wilayah utara, Selandia Baru, Minggu, 24 November 2024. (Foto: Nikki Hartley/Departemen Konservasi Selandia Baru via AP)

WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 30 paus pilot yang terdampar di pantai Selandia Baru berhasil dikembalikan ke laut dengan selamat setelah petugas konservasi dan warga membantu mengangkatnya kembali dengan mengangkatnya di atas kain. Empat paus pilot mati, kata badan konservasi Selandia Baru.

Selandia Baru merupakan tempat paus terdampar dan paus pilot sangat produktif terdampar.

Sebuah tim memantau Pantai Ruakākā di dekat kota Whangārei di utara Selandia Baru pada hari Senin (25/11) untuk memastikan tidak ada tanda-tanda paus yang diselamatkan pada hari Minggu (24/11) terdampar lagi, kata Departemen Konservasi kepada The Associated Press. Badan tersebut memuji upaya yang dilakukan oleh ratusan orang untuk membantu menyelamatkan kawanan paus yang terdampar sebagai sesuatu yang "luar biasa"

"Sungguh menakjubkan menyaksikan perhatian dan belas kasih yang tulus yang ditunjukkan orang-orang terhadap hewan-hewan yang luar biasa ini," kata Joel Lauterbach, juru bicara Departemen Konservasi, dalam sebuah pernyataan. "Tanggapan ini menunjukkan hubungan yang mendalam yang kita semua miliki dengan lingkungan laut kita."

Upacara budaya Maori untuk tiga paus dewasa dan satu anak paus yang mati dalam peristiwa terdampar itu berlangsung pada hari Senin. Masyarakat Pribumi Selandia Baru menganggap paus sebagai taonga — harta suci — yang memiliki makna budaya.

Selandia Baru telah mencatat lebih dari 5.000 kasus terdamparnya paus sejak tahun 1840. Kasus terdamparnya paus pilot terbesar diperkirakan terjadi pada tahun 1918 di Kepulauan Chatham.

Sering kali tidak jelas mengapa terdamparnya paus terjadi, tetapi geografi negara kepulauan tersebut diyakini menjadi salah satu faktornya. Baik Pulau Utara maupun Pulau Selatan memiliki hamparan garis pantai yang menjorok dengan pantai-pantai yang dangkal dan landai yang dapat membingungkan spesies seperti paus pilot — yang mengandalkan ekolokasi untuk bernavigasi. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home