Warga Turki Menikah Undang 4.000 Pengungsi Suriah
SATUHARAPAN.COM – Pasangan Turki yang menikah pekan lalu mengundang 4.000 pengungsi Suriah untuk merayakan pesta dengan mereka.
Fethullah ÜzümcüoÄlu dan Esra Polat mengikat tali kasih mereka di provinsi Kilis di perbatasan Suriah, yang saat ini menjadi rumah bagi ribuan pengungsi yang melarikan diri konflik di negara tetangga.
Ini pernikahan tradisional Turki yang berlangsung antara Selasa hingga Kamis, yang berpuncak pada perjamuan makan pada malam terakhir. Namun, pasangan ini memutuskan mereka ingin merayakan dengan cara berbeda.
Hatice Avci, juru bicara organisasi sosial Kimse Yok Mu, mengatakan pada i100.co.uk bahwa dana bantuan mencukupi makan sekitar 4.000 pengungsi yang tinggal di dalam dan sekitar kota Kilis. Namun, Kamis lalu pengantin baru itu menyumbangkan tabungan keluarga mereka untuk berbagi perayaan pernikahan mereka dengan para pengungsi yang tinggal di dekatnya.
Kilis'te düÄün yemeÄini derneÄimiz vesilesiyle Suriyeli mültecilerle paylaÅan gençlerimize mutluluklar diliyoruz. pic.twitter.com/YDxJf8ZxPS
— KYM (@kimseyokmu) August 3, 2015
Ayah sang mempelai pria, Ali ÜzümcüoÄlu, yang awalnya memiliki ide untuk berbagi sedikit kebahagiaan pernikahan dengan mereka yang kurang beruntung.
“Saya berpikir bahwa berbagi makan malam lezat dengan keluarga dan teman-teman kita itu tidak perlu, mengetahui bahwa ada begitu banyak orang yang membutuhkan tinggal di sebelah. Jadi saya datang dengan ide ini dan berbagi dengan anak saya. Saya sangat senang bahwa ia menerimanya dan mereka mulai senang perjalanan baru mereka dengan tindakan tanpa pamrih tersebut,” kata Ali.
Mempelai perempuan, Esra Polat mengatakan, “Aku terkejut ketika Fethullah pertama bercerita tentang gagasan itu. Namun, setelah itu saya dimenangkan oleh itu. Itu adalah pengalaman yang indah. Saya senang bahwa kami memiliki kesempatan untuk berbagi makanan pernikahan kami dengan orang-orang yang sangat membutuhkan.”
Tamu-tamu pernikahan bergotong royong untuk mengoperasikan truk makanan dan berbagi perjamuan dengan keluarga pengungsi.
Pengantin membantu mendistribusikan makanan sendiri dan mengambil foto pernikahan mereka dengan orang-orang di kamp, ââmenurut media lokal.
Mempelai laki-laki, Fethullah ÜzümcüoÄlu mengatakan bahwa ia tidak pernah mengambil bagian dalam sesuatu seperti ini sebelumnya, tapi itu adalah "hal yang terbaik dan paling membahagiakan dalam kehidupan saya.
"Melihat kebahagiaan di mata anak-anak pengungsi Suriah hanya tak ternilai harganya. Kami memulai perjalanan kami menuju kebahagiaan dengan membuat orang lain bahagia dan itu perasaan yang hebat,” kata Fethullah.
Fethullah mengatakan bahwa teman-temannya begitu terinspirasi oleh hari itu sehingga mereka berencana mengikuti jejak Fethullah dalam pernikahan mereka sendiri.
Ikuti berita kami di Facebook
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...