Wartawan Venezuela Dituding Lakukan Pencucian Uang
CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Venezuela mendakwa wartawan terkemuka Braulio Jatar Alonso dengan pencucian uang pada Senin (5/9), meskipun keluarganya mengatakan dia ditangkap karena merilis aksi protes terhadap Presiden Nicolas Maduro.
Jatar, berkewarganegaraan Cile-Venezuela, merupakan salah satu dari 30 orang yang ditangkap setelah aksi demonstrasi pada Jumat, dengan massa mengepung presiden berhaluan kiri tersebut di acara pemotongan pita, menyalahkan dia atas kelangkaan pangan.
Puluhan demonstran kemudian terjaring dalam aksi penindakan berikutnya, kata kelompok pembela hak asasi manusia. Mereka semua sudah dibebaskan, kecuali Jatar, direktur situs berita Venezuela, Reporte Confidencial.
National Press Workers' Union menyebut penangkapannya “sewenang-wenang” dan bersifat “politis.”
“Kehilangan kebebasannya untuk meliput berita,” cuit putra Jatar di Twitter. “Mereka tidak akan bisa memberangus kita, mereka tidak akan memberangus Venezuela.”
Mengunggah foto kontingen polisi bersenjata di luar ruang sidang ayahnya di kota resor Pulau Karibia Porlamar, dia menyindir bahwa sidang itu mirip persidangan gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman.
Jatar akan tetap mendekam dalam tahanan di markas badan intelijen Venezuela setempat, kata situsnya.
Wartawan tersebut ditangkap pada Sabtu pagi saat sedang dalam perjalanan ke sebuah stasiun radio tempat dia membawa sebuah program, kata keluarganya.
Pihak berwenang tidak menjelaskan dakwaan yang dijatuhkan terhadap dirinya.
Menurut keluarga Jatar, polisi mengatakan dia ditangkap dengan sejumlah besar uang tunai di kendaraannya. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...