Waspada Potensi Ekstremis, Jerman Akan Deportasi Pendukung Hamas
Hamas menyebut kerja sama dengan Qatar dan Mesir untuk pembebasan sandera sipil.
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan pendukung Hamas harus dideportasi dari negaranya jika memungkinkan, dan menambahkan bahwa pihak berwenang akan terus mewaspadai potensi penyerang ekstremis.
“Jika kami dapat mendeportasi pendukung Hamas, kami harus melakukan ini,” kata Nancy Faeser kepada wartawan setelah pembicaraan dengan para pejabat di Kantor Polisi Kriminal Federal.
“Otoritas keamanan kami saat ini lebih fokus pada kelompok Islam,” tambah Faeser, merujuk pada serangan baru-baru ini di Brussels sebagai indikasi ancaman terkait ketegangan konflik Israel-Hamas.
Hamas Akan Kerja Sama dengan Mesir dan Qatar Bebaskan Sandera Sipil
Sementara itu, Hamas mengatakan pada hari Jumat, setelah pembebasan dua perempuan Amerika Serikat, bahwa pihaknya bekerja sama dengan mediator Qatar dan Mesir untuk membebaskan tawanan “sipil” yang diambil selama serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel.
Para penguasa Islam di Gaza mengatakan mereka "bekerja dengan semua mediator untuk menerapkan keputusan gerakan tersebut untuk menutup urusan sipil jika kondisi keamanan memungkinkan."
Kelompok tersebut mengatakan bahwa warga Amerika Serikat, Judith Tai Raanan dan putrinya Natalie Shoshana Raanan dibebaskan menyusul upaya yang dilakukan Qatar dan Mesir. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...