WCC: Air Sangat Berarti bagi Kehidupan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Wakil ketua Ecumenical Water Network (EWN) atau Jaringan Ekumenis Air, Andrea Muller Frank mengemukakan air merupakan hal yang penting untuk kehidupan.
EWN merupakan jaringan yang berdiri di bawah World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja Dunia.
"Air sama artinya dengan kehidupan, dan sama artinya dengan memberi kegembiraan bagi orang-orang dan hewan yang ada di seluruh dunia,” kata Muller Frank dalam sebuah wawancara, dan diberitakan kembali oikoumene.org, hari Selasa (14/3).
“Namun d sisi lain, di daerah lain, saat ini terdapat sebuah ketimpangan karena di satu sisi terdapat wilayah yang memiliki kadar air dan kehidupan yang serba berlebihan, namun di sisi lain terdapat wilayah yang kadar air tanah dan vegetasinya mengalami kehancuran,” kata dia.
Andrea Muller, selain bekerja di Ecumenical Water Network, dia juga menjabat staf “Right to Food” di organisasi kemanusiaan yang mengurusi penangananan terhadap kelaparan, German Bread for The World,
Andrea Muller menjabat wakil ketua Jaringan Air Ekumenis sejak Desember 2016. Jaringan ini mengupayakan keadilan air di seluruh dunia.
Saat masih di perguruan tinggi, Andrea Muller Frank melakukan studi global dengan fokus di sejumlah daerah di Eropa dan Afrika, yang berkonsentrasi kepada kerja sama pembangunan dan globalisasi gerakan sosial.
Dia sering melibatkan diri dalam sejumlah masalah yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat dan pernah bekerja di konsevasi lingkungan di Mali, Afrika.
“Kita tidak bisa mengatasi kelaparan dan kemiskinan di dunia tanpa mengubah gaya hidup dan konsumsi kegiatan ekonomi kita. Saat ini kita harus meningkatkan kesadaran untuk kelaparan dan kemiskinan,” kata dia.
Dia mengatakan Jerman adalah negara ketiga terbesar ketiga importir air mineral di dunia, tepat di belakang Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.
Brasil adalah negara yang berada di peringkat nomor satu sebagai negara pengekspor produk-produk pertanian yang memiliki kandungan air antara lain kacang kedelai, industri daging, kopi, gula dan biogas.
“Brasil juga merupakan negara yang menghasilkan lebih dari 20 persen kertas dan kardus yang digunakan di Jerman,” kata dia.
Dia mengemukakan saat ini terjadi peningkatan konsumsi kertas di Jerman, namun di sisi lain terjadi penurunan vegetasi alam di Brasil.
Saat ini, kata dia, semakin banyak air yang mengalir ke dalam industri makanan, produksi barang-barang konsumsi dan energi, air tersebut mengalir lewat limbah cair.
Saat ini, kata dia, masalah krisis air telah menjadi kutukan bagi banyak orang di dunia yang sering menderita kekeringan, banjir, polusi.
Dia menyebut konflik dengan latar belakang perebutan air antarmasyarakat di sejumlah negara berkembang dapat menyebabkan migrasi dan perang.
“Ini merupakan perhatian utama bagi seluruh umat manusia, apalagi isu distribusi keadilan sosial dan lingkungan adalah solusi sesungguhnya dari krisis air berkepanjangan,” kata dia. (oikoumene.org)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...