WCC Bahas Hubungan Kristen-Muslim Timur Tengah di Libanon
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Kekuasaan, ketidakadilan sosial, ancaman ekstremisme dan hubungan Kristen-Muslim akan menjadi tema utama konferensi tentang situasi umat Kristen di Timur Tengah. Konferensi ini diselenggarakan pekan depan di Lebanon. Demikian diberitakan situs World Council of Churches (WCC), oikoumene.org, Rabu (15/5).
Konferensi internasional tersebut akan mempertemukan sekitar 150 peserta dari Timur Tengah dan sekitarnya, yang mewakili gereja-gereja serta organisasi ekumenis regional dan internasional. Acara ini akan diselenggarakan di biara Notre-Dame du Mont, Beirut, (21-25/5).
Konferensi diselenggarakan oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) dan Dewan Gereja-gereja Timur Tengah (Middle East Council of Churches /MECC). Pertemuan itu telah diusulkan pada sidang raya MECC tahun 2011 yang bertujuan untuk mengeksplorasi isu-isu yang berkaitan dengan "keberadaan Kristen di Timur Tengah."
Komite Pusat WCC yang menggaungkan keprihatinan ini pada tahun 2011 menyatakan bahwa WCC selalu melihat Timur Tengah sebagai kawasan dengan perhatian khusus, karena merupakan tempat kelahiran Yudaisme, Kristen dan Islam. “Tanpa kehadiran Kristen, keramahan di antara orang-orang dari berbagai agama, budaya, peradaban, yang merupakan tanda kasih Allah bagi seluruh umat manusia, akan terancam." Demikian disebutkan dalam pertemuan dua tahun lalu.
"Iman kami telah berakar di negeri ini, dipelihara dan dipupuk oleh saksi tak terputus dari gereja-gereja lokal yang memiliki akar mereka sendiri dari zaman para rasul ..." seperti tertulis dalam notulen rapat Komite Pusat WCC.
Michel Nseir, pelaksana program yang fokus pada isu di Timur Tengah, mengatakan bahwa perspektif Kristen ekumenis dan kekhawatiran atas pentingnya kehadiran Kristen di Timur Tengah berbeda dari mereka yang berusaha untuk menyalakan Islamophobia.
"Kami sedang mempersiapkan untuk pertemuan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan ziarah ini menuju keadilan dan perdamaian dengan gereja-gereja di Timur Tengah, dan mengatasi tantangan mereka dengan solidaritas dan semangat ekumenis yang sesungguhnya, serta aksi bersama," kata dia.
Di antara pembicara yang akan hadir adalah Tarek Mitri, mantan menteri dari Lebanon, Afif Safieh, seorang diplomat Palestina dan Samir Morcos, seorang sarjana dari gereja Koptik dan mantan asisten Presiden Mesir, Mohammed Morsi.
Kardinal John Onaiyekan, Uskup Agung Abuja, Nigeria, Sekjen WCC, Dr Olav Fykse Tveit dan Pastor Michel Jalakh, serta Sekjen MECC.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...