WCC Menolak Penggunaan Senjata Robot
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Wacana berkembangnya senjata robot atau senjata otonom telah dibicarakan delegasi negara-negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa pertengahan April ini. Apakah layak tipe senjata tak berawak itu dilarang penggunaannya.
Guna menguatkan batas moral penggunaan mesin otomatis untuk membunuh banyak orang tersebut, sejumlah lembaga non pemerintah dan kelompok masyarakat sipil, termasuk Dewan Gereja Dunia (The World Council of Church/WCC) terlibat membicarakannya.
Keprihatinan ini timbul untuk memastikan apakah senjata otonom dapat masuk dalam hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional. Pejabat Komite Internasional Palang Merah Internasional mengatakan bahwa undang-undang baru yang terkait dengan hal itu juga diperlukan.
Sesi khusus Konvensi Senjata Konvensional berakhir dengan kesepakatan perlunya perdebatan lebih lanjut. Amerika Serikat dan sekutunya berpendapat bahwa peraturan tentang senjata otonom sudah cukup dan transparan.
Sementara beberapa kelompok masyarakat sipil mengungkapkan bahwa peraturan itu tidak cukup untuk menghadapi beberapa tantangan yang akan dihadapi. Mereka berniat menghentikan penggunaan senjata otonom tersebut melalui perjanjian pada 2018 mendatang.
Sebelum pertemuan, WCC telah mengedarkan pernyataan antariman yang mendukung larangan senjata otonom. Komisioner Urusan Internasional WCC bersama Anggota Jaringan Advokasi Perdamaian Ekumenis bergabung mendatangani pernyataan dari berbagai agama tersebut. Sebelumnya, dalam Sidang Raya WCC di Korea Selatan 2013 silam telah disuarakan pula larangan pre-emptive senjata otonom tersebut.
Beberapa peserta, seperti Pakistan dan Palesina, menyampaikan pengalamannya berhadapan dengan robot senjata otonom yang mematikan itu. Jonathan Frerichs, Eksekutif Program WCC, mengatakan bahwa para korban senjata tak berawak tersebut adalah saksi kunci bahayanya mengembangkan senjata otonom seperti drone atau pesawat tak berawak.
Selama pembahasan, WCC juga menunjukkan banyaknya negara yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk banyak negara yang gereja-gerejanya adalah anggota WCC.(oikoumene.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...