WHO: 130 Tenaga Medis Meninggal Akibat Ebola
WHO mengerahkan 400 tenaga medis untuk melawan penyebaran virus Ebola; Sejak 6 bulan terakhir 225 tenaga medis terinfeksi; Pertama kali tenaga di bawah WHO terinfeksi dalam pekerjaan
SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) mengatakan bahwa lebih dari 225 petugas kesehatan telah terinfeksi virus Ebola, dan sekitar 130 di antara mereka meninggal.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dan orang yang terinfeksi dan membuat tenaga medis yang merawat atau bekerja untuk pasien d sebagai kelompok berisiko tinggi tertular. Dalam enam bulan terakhir sudah 225 petugas kesehatan telah jatuh sakit, dan 130 telah kehilangan nyawa, akibat risiko pada pekerjaan mereka.
WHO tengah bekerja untuk memastikan pekerja kesehatan internasional yang dikerahkan untuk organisasi itu di Sierra Leone dan telah terinfeksi Ebola menerima perawatan terbaik, termasuk pilihan untuk di evakuasi ke fasilitas medis lain untuk perawatan yang diperlukan.
Petugas kesehatan internasional merupakan bagian penting dari respon mengatasi wabah Ebola ini. Bahkan sebelum pecahnya Ebola dimulai. Mereka telah bertahun-tahun berjuang melawan virus itu di Afrika Barat, wilayah yang paling terpengaruh oleh penyakit ini.
Sementara, di wilayah itu sistem kesehatan sangat lemah dan rapuh, serta kekurangan tenaga kesehatan. Peningkatan segera kapasitas ahli kesehatan internasional sangat diperlukan untuk melengkapi pekerjaan mereka, tenaga lokal yang bekerja di garis depan menghadapi wabah ini.
Sejak awal respons internasional terhadap wabah Ebola pada bulanMaret, WHO mengerahkan hampir 400 orang dari seluruh Organisasi dan dari mitra untuk membantu mengatasi wabah di Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone.
Kasus infeksi Ebola ini merupakan pertama kalinya orang yang bekerja di bawah naungan WHO telah jatuh sakit oleh penyakit yang diatasi.
WHO mengakui ada risiko bagi petugas kesehatan yang bekerja di sekitar penyakit Ebola. Dan diperlukan banyak tindakan pencegahan sebelum mereka menyebarkan, dan membantu mereka melindungi diri mereka sendiri di lapangan. WHO juga memastikan para pekerja memiliki akses ke nasihat medis dan dukungan yang tepat. (who.int)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...