WHO Akan Terus Pimpin Perang Global Lawan COVID-19
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berjanji untuk terus memimpin perang global melawan pandemi virus corona, meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memotong dana dan untuk keluar dari keanggotaan organisasi itu.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membela peran organisasinya, setelah AS sekali lagi membuat guncangan dengan menahan dukungan penuh untuk mengatasi pandemi.
Washington mengizinkan resolusi yang menyerukan peninjauan terhadap respons global terhadap pandemi untuk disahkan melalui konsensus, tetapi keberatan terhadap bahasa tentang hak kesehatan reproduksi, dan izin bagi negara-negara miskin untuk mengesampingkan aturan paten.
"Kami menginginkan pertanggungjawaban lebih dari siapa pun," kata Tedros dalam pertemuan virtual 194 negara anggota. "Kami akan terus memberikan kepemimpinan strategis untuk mengkoordinasikan respons global" terhadap pandemi ini.
Beberapa jam setelah Trump mentweet ancamannya untuk keluar dari WHO, AS mengizinkan resolusi untuk diadopsi tanpa suara. Resolusi itu menyerukan peninjauan terhadap respons global yang dipimpin WHO. Namun dalam sebuah pernyataan, Washington mengatakan pihaknya menolak untuk resolusi paten dan layanan kesehatan reproduksi.
Paragraf tentang hak negara-negara miskin untuk melepaskan hak paten untuk mendapatkan obat selama keadaan darurat kesehatan akan "mengirim pesan yang salah kepada para inovator" yang berusaha memproduksi obat-obatan dan vaksin baru, kata misi AS di Jenewa menjelaskan posisinya.
Bahasa kesehatan reproduksi dapat ditafsirkan sebagai mewajibkan negara untuk mengizinkan aborsi: "Amerika Serikat percaya pada perlindungan hukum bagi bayi yang belum lahir," katanya.
WHO Belum Komentari Ancaman AS
Ketika Trump telah mengusulkan untuk keluar dari WHO, badan tersebut telah menerima janji dukungan dana sebesar dua miliar dolar AS dari Presiden China, Xi Jinping.
Selama tiga tahun menjabat, Trump telah mengkritik banyak organisasi internasional dan mengundurkan diri. Namun, para diplomat Eropa mengatakan mereka terkejut dengan keputusan Washington untuk keluar dari WHO, sementara China meningkatkan perannya.
"Sungguh mengejutkan melihat Xi Jinping mengambil kesempatan untuk membuka diri, dengan kerja sama yang luas, dan membuat proposal senilai US$ 2 miliar, dan mengatakan jika ada vaksin mereka akan membagikannya kepada semua orang," kata seorang diplomat Eropa. "Itu persis apa yang kita takutkan: ruang yang dibebaskan oleh Washington akan diambil oleh China."
Badan PBB yang bermarkas di Jenewa itu menolak mengomentari ancaman Trump untuk keluar, hanya mengatakan bahwa mereka telah menerima surat dari Trump dan sedang mempertimbangkan isinya.
Resolusi yang dikeluarkan hari Selasa, yang disponsori oleh Uni Eropa, menyerukan peninjauan kembali tentang bagaimana virus corona baru menyebar setelah melakukan lompatan dari hewan ke manusia, yang diyakini telah terjadi di kota Wuhan di China akhir tahun lalu.
Pada hari Senin, WHO mengatakan tinjauan independen terhadap tanggapan virus corona global akan dimulai sesegera mungkin. "Saya akan memulai evaluasi semacam itu secepat mungkin," kata Tedros, hari Selasa.
Para diplomat mengatakan pada akhirnya Washington telah memutuskan untuk tidak memblokirnya, meskipun ada keberatan. "Ada keinginan kuat dari pihak mereka untuk bergabung dalam konsensus," kata seorang diplomat Barat sebelum diadopsi dan mengacu pada masalah kekayaan intelektual. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...