WHO Peringatkan Eropa tentang Kelelahan Akibat Pandemi
WHO Eropa minta otoritas mendengarkan publik untuk "cara baru dan inovati” dalam perang melawan COVID-19.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara Eropa tentang "kelelahan pandemi" yang dikatakan mengancam kemampuan benua itu untuk mengatasi virus Corona.
"Meskipun kelelahan diukur dengan cara yang berbeda, dan kadarnya bervariasi di setiap negara, sekarang diperkirakan telah mencapai lebih dari 60 persen dalam beberapa kasus," kata direktur WHO Eropa, Dr Hans Kluge, hari Selasa (6/10).
Dia mengatakan ini didasarkan pada "data survei gabungan dari negara-negara di seluruh kawasan."
Warga telah membuat "pengorbanan besar" selama delapan bulan terakhir untuk mencoba dan menahan virus corona, katanya dalam sebuah pernyataan. "Dalam keadaan seperti itu, mudah dan alami untuk merasa apatis dan kehilangan motivasi, dan menjadi mengalami kelelahan."
Kluge meminta otoritas Eropa untuk mendengarkan publik dan bekerja dengan mereka dengan "cara baru dan inovatif" untuk menghidupkan kembali perang melawan COVID-19, yang terus meningkat di seluruh Eropa.
Dia mengutip otoritas lokal di Inggris yang telah berkonsultasi dengan komunitas untuk mengukur perasaan mereka, dan sebuah kota di Denmark di mana para mahasiswa terlibat dalam menyusun batasan yang memungkinkan mereka untuk kembali ke universitas.
Turki telah menggunakan jajak pendapat melalui media sosial untuk memahami sentimen publik, sementara pemerintah Jerman "telah berkonsultasi dengan filsuf, sejarawan, teolog, dan ilmuwan perilaku dan sosial," kata Kluge.
WHO Wilayah Eropa, yang mencakup 53 negara termasuk Rusia, telah melihat lebih dari 6,2 juta kasus dan hampir 241.000 kematian terkait dengan virus tersebut, menurut statistik resmi organisasi itu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...