WHO Prihatin Atas Penangkapan Direktur RS Al Shifa Gaza oleh Israel
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (24/11) menyuarakan keprihatinan atas nasib kepala rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza, Mohammad Abu Salmiya, yang ditahan pasukan Israel atas dugaan penggunaan fasilitas tersebut oleh Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan bahwa kepala rumah sakit terbesar di wilayah Palestina yang terkepung telah ditangkap pada hari Rabu (22/11) bersama lima petugas kesehatan lainnya, ketika mereka mengambil bagian dalam misi PBB untuk mengevakuasi pasien.
“Tiga personel medis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan tiga dari Kementerian Kesehatan ditahan,” kata WHO.
Sejak saat itu, dua dari enam orang tersebut dilaporkan telah dipulangkan, namun “kami tidak memiliki informasi mengenai kondisi empat staf kesehatan yang tersisa, termasuk direktur rumah sakit Al Shifa,” tambah pernyataan itu.
Badan PBB tersebut menyerukan agar "hak hukum dan hak asasi manusia mereka dipatuhi sepenuhnya selama penahanan mereka".
Direktur rumah sakit itu, Mohammad Abu Salmiya, telah sering dikutip oleh media internasional tentang kondisi di dalam rumah sakit Al Shifa, yang menjadi fokus utama serangan darat Israel menyusul serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Tentara Israel, yang menggrebeg rumah sakit tersebut pekan lalu, menuduh pejuang Hamas menggunakan kompleks terowongan di bawah fasilitas di Kota Gaza untuk melancarkan serangan.
Hamas dan pejabat rumah sakit telah berulang kali membantah klaim tersebut. Pada hari Kamis tentara Israel mengumumkan telah menangkap kepala rumah sakit, bersama dengan seorang kepala departemen.
Menurut pernyataan WHO, organisasi tersebut telah melakukan tiga misi ke Al Shifa dalam waktu sepekan, dan pada satu kesempatan berhasil mengevakuasi 31 bayi dari rumah sakit.
Selama misi ketiga, pada hari Rabu (22/11), yang dilakukan bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Palestina, 151 orang dievakuasi, termasuk pasien, kerabat mereka, dan petugas kesehatan, menurut WHO. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...