WHO: Satu Miliar Penduduk Dunia Belum Divaksinasi COVID-19
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Pandemi COVID-19 "pasti belum berakhir," kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada hari Minggu (22/5), meskipun ada penurunan kasus yang dilaporkan sejak puncak gelombang Omicron.
Dia mengatakan kepada pemerintah bahwa “kami menurunkan kewaspadaan kami dengan risiko kami.”
Direktur jenderal badan kesehatan PBB itu, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan kepada para pejabat yang berkumpul di Jenewa untuk membuka pertemuan tahunan WHO bahwa “penurunan pengujian dan pengurutan berarti kita membutakan diri kita sendiri terhadap evolusi virus.”
Dia juga mencatat bahwa hampir satu miliar orang di negara-negara berpenghasilan rendah masih belum divaksinasi.
Dalam laporan mingguan pada hari Kamis (19/5) tentang situasi global, WHO mengatakan jumlah kasus baru COVID-19 tampaknya telah stabil setelah berminggu-minggu menurun sejak akhir Maret, sementara jumlah keseluruhan kematian mingguan turun.
Meskipun ada kemajuan, dengan 60% populasi dunia divaksinasi, “itu belum berakhir di mana-mana sampai semuanya selesai,” kata Tedros.
"Kasus yang dilaporkan meningkat di hampir 70 negara di semua wilayah, dan ini terjadi di mana tingkat pengujian telah anjlok," tambahnya.
Kematian yang dilaporkan meningkat di Afrika, benua dengan cakupan vaksinasi terendah, katanya, dan hanya 57 negara, hampir semuanya negara kaya, yang telah memvaksinasi 70% penduduknya.
Sementara pasokan vaksin dunia telah meningkat, ada “komitmen politik yang tidak memadai untuk meluncurkan vaksin” di beberapa negara, kesenjangan dalam “kapasitas operasional atau keuangan” di negara lain, katanya.
“Secara keseluruhan, kami melihat keragu-raguan vaksin didorong oleh informasi yang salah dan disinformasi,” kata Tedros. “Pandemi tidak akan hilang secara ajaib, tetapi kita bisa mengakhirinya.”
Tedros diperkirakan akan ditunjuk untuk masa jabatan lima tahun kedua pekan ini di Majelis Kesehatan Dunia, pertemuan tahunan negara-negara anggota WHO. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...