WHO: Strain Virus Corona Inggris Telah Ditemukan di 60 Negara
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Virus corona jenis baru yang ditemukan pertama di Inggris telah terdeteksi di setidaknya 60 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (20/1). Di lebih dari 10 negara diketahui pada sepekan lalu.
Dengan jumlah kematian akibat COVID-19 secara global yang sekarang sudah melampaui dua juta orang, adanya varian baru virus menyebabkan keprihatinan yang mendalam. Negara-negara di seluruh dunia sekarang bergulat dengan cara memperlambat infeksi sampai vaksin tersedia secara luas.
Strain virus corona di Afrika Selatan, yang seperti juga di Inggris diyakini lebih menular, sekarang telah dilaporkan ditemukan di 23 negara dan wilayah, kata WHO dalam pengumuman mingguannya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jumlah kematian baru naik ke rekor tertinggi 93.000 selama tujuh hari, dengan 4,7 juta kasus baru dilaporkan selama periode yang sama.
Kampanye vaksinasi massal di Amerika Serikat dan Eropa telah membawa harapan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa (19/1) ingin vaksinasi mencapai 70 persen dari populasi orang dewasa sebelum akhir Agustus. Tetapi banyak negara Uni Eropa, dan negara lain termasuk India dan Rusia, masih berjuang untuk memulai program inokulasi mereka.
Amerika Serikat tetap menjadi negara terparah di dunia akibat wabah ini dalam jumlah keseluruhan. Presiden terpilih AS, Joe Biden, menjelaskan bahwa dia tidak akan mengambil risiko setelah pelantikannya pada hari Rabu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...