Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 11:20 WIB | Rabu, 11 Desember 2013

WHO Temukan Kasus Pertama Chikungunya di Kepulauan Karibia

Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan serangan chikungunya. (Foto: chikungunya.in)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Beberapa kasus chikungunya muncul di Saint Martin di Kepulauan Karibia, menandai penyebaran pertama penyakit yang disebabkan oleh nyamuk itu di belahan barat dunia, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (10/12).

“Pada 10 Desember 2013, ada laporan dua kasus yang dikonfirmasi bersamaan, empat kemungkinan dan 20 dugaan infeksi,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Ini adalah pertama kalinya infeksi chikungunya secara lokal terdeteksi di Kawasan WHO Amerika.

Chikungunya adalah penyakir menular, disebabkan oleh nyamuk Aedes, yang menyerang persendian, menyebabkan demam, sakit kepala, dan gejala-gejala arthritis dan, dalam kasus ekstrem, menyebabkan kematian.

Saint Martin dilanda wabah demam berdarah pada Januari. Chikungunya terdeteksi setelah para dokter, yang memeriksa lima pasien dengan keluhan sakit di bagian persendian dan demam, menyatakan itu bukan deman berdarah.

Tidak ada vaksin atau obat untuk chikungunya, yang menginfeksi jutaan orang di Afrika dan Asia sejak penyakit tersebut pertama kali dicatat pada 1952 di Tanzania dan kemudian Uganda pada 1963.

Chikungunya di Indonesia

Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) chikungunya, seperti bisa dibaca di DokterSehat.com,  dilaporkan pada 1982. Demam chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali berjangkit di Samarinda, kemudian di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983),Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001).

Pada awal 2001, kejadian luar biasa demam chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh, disusul Bogor pada Oktober. Setahun kemudian, demam chikungunya berjangkit lagi di Bekasi, , Purworejo, dan Klaten. Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus chikungunya mencapai 3.918. dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.

Serangan penyakit chikungunya ditandai dengan gejala tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang, hingga ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang.

Gejala-gejala itu memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. (AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home