WHO Terima Laporan 228 Kasus Hepatitis Akut dari 20 Negara
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Seorang juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa (3/5) bahwa mereka telah menerima laporan dari setidaknya 228 kemungkinan kasus hepatitis akut pada anak dengan puluhan kasus lainnya sedang diselidiki.
“Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki,” kata Tarik Jasarevic dari WHO dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip Reuters.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia itu sedang menyelidiki peningkatan misterius dalam kasus hepatitis parah, penyakit radang hati, pada anak kecil yang telah mengakibatkan setidaknya satu kematian.
Kasus hepatitis akut itu tidak diketahui asalnya dan menyerang pada anak-anak. Sebagian besar kasus berasal dari Eropa tetapi ada juga di Amerika, Pasifik Barat dan Asia Tenggara, kata laporan WHO.
WHO pertama kali diberitahu pada 5 April dari 10 kasus di Skotlandia yang terdeteksi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Lebih dari 100 kasus kini telah tercatat di Inggris.
Sebelunya, Kementerian Kesehatan Indonesia, melaporkan ada tiga anak yang diduga terkena hepatitis akut itu, dan ketiga anak itu meninggal. Kemenkes pun tengah melakukan investigasi dan meminta warga untuk waspada dengan penyakit ini.
Selama masa investigasi, Kemenkes menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Tapi melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,' kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan,Siti Nadia Tarmizi.
Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, kata Nadia.
Editor : Sabar Subekti
Prabowo Sempat Bertemu Larry the Cat di Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Selain menemui Raja Charles III, Perdana Menteri Keir Starmer, dan pejaba...