WHO: Upaya Antiebola Harus Fokus di Afrika Barat
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan pemberantasan ebola harus tetap dipusatkan di tiga negara Afrika Barat, tempat wabah tersebut menewaskan kira-kira 4.900 orang.
Setelah pertemuan di Jenewa, Komite Darurat WHO untuk Ebola mengatakan, menghentikan penyebaran di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone adalah langkah paling penting untuk mencegah penyebaran global penyakit tersebut.
Sebuah pernyataan komite itu mengatakan, perhatian khusus harus diberikan terhadap kebutuhan petugas perawatan kesehatan, dalam upaya mendukung petugas kesehatan lainnya menghentikan penyebaran.
Ia juga mengatakan, pengecekan warga yang keluar dari negara-negara yang terkena dampak tetap dilakukan, di samping merekomendasikan pengecekan di bandara, pelabuhan laut, dan tempat-tempat utama perlintasan terus dilakukan.
Di Brussels, Uni Eropa mengumumkan memberikan sumbangan senilai $ 31 juta (Rp 375 miliar) bagi penelitian medis yang memerangi ebola.
Seorang Dokter dari Doctors Without Borders Positif Ebola
Sementara itu, seorang dokter anggota Doctors Without Borders, yang baru saja kembali ke New York dari Afrika Barat, melalui pengujian dinyatakan positif terserang virus ebola, dan tercatat sebagai kasus pertama di kota itu, menurut seorang pejabat penegak hukum.
Dokter, yang diidentifikasi sebagai Craig Spencer (33), kembali dari Afrika Barat sekitar sepuluh hari lalu, dan mengalami demam, mual, nyeri, dan kelelahan pada Rabu (22/10) malam.
“Dokter, yang bekerja di Rumah Sakit Presbyterian Columbia New York itu, telah diisolasi di Rumah Sakit Bellevue di Manhattan sejak Kamis (23/10) pagi,“ kata pejabat itu.
Pada konferensi pers Kamis, Wali Kota New York Bill de Blasio berusaha meredakan kekhawatiran publik tentang penyebaran virus mematikan, dan mengatakan "setiap langkah protokol telah diikuti" dalam penanganan kasus di Kota New York. Dokter di rumah sakit telah "bekerja sama" dengan para pejabat kesehatan, kata wali kota.
Dokter tersebut, menunjukkan gejala serangan virus ebola "dalam waktu singkat" dan tidak memiliki kontak langsung dengan banyak orang di New York, kata de Blasio kepada wartawan.
Pada halaman Facebook-nya, Spencer mem-posting foto dirinya dalam pelindung. Halaman yang menunjukkan ia pergi ke Guinea, 18 September, dan kemudian ke Brussels pada pertengahan Oktober.
"Ke Guinea dengan Doctors Without Borders (MSF)," tulisnya, "Mohon bantuan organisasi untuk mengirimkan dukungan atau personel untuk Afrika Barat, dan membantu memerangi salah satu penyakit terburuk dan bencana kemanusiaan dalam sejarah." (voaindonesia.com/cnn.com)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...