Wilayah Separatis Georgia Kirim Pasukan ke Ukraina Bela Rusia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Wilayah Georgia yang memisahkan diri di Ossetia Selatan telah mengirim pasukan ke Ukraina untuk “membantu melindungi Rusia,” kata pemimpinnya pada hari Sabtu (26/3), ketika invasi militer Moskow di negara tetangga itu memasuki hari ke-31.
“Orang-orang kami akan memenuhi tugas militer mereka dengan spanduk yang dikibarkan dengan bangga,” kata pemimpin Ossetia Selatan, Anatoly Bibilov, di Telegram. Dia mengatakan pasukan itu “tersulut.”
“Mereka sangat memahami bahwa mereka akan membela Rusia, mereka juga akan membela Ossetia,” kata Bibilov. “Karena jika fasisme tidak dihancurkan di perbatasan yang jauh, besok ia akan kembali memanifestasikan dirinya di sini.”
Dia tidak mengatakan berapa banyak pasukan yang telah dikerahkan tetapi memposting video yang menunjukkan beberapa bus dan truk bergerak.
Pengumuman itu datang pada hari ke-31 invasi militer Kremlin di Ukraina yang pro-Barat, dengan ribuan orang tewas dan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Moskow bertujuan untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.
Setelah sebulan berperang, pasukan Rusia tidak mampu mematahkan perlawanan tentara Ukraina. Pada hari Jumat (25/3), Rusia mengisyaratkan akan memutar kembali tujuannya di Ukraina untuk fokus di timur.
Pada tahun 2008, Rusia dan Georgia terlibat perang singkat tapi berdarah di Ossetia Selatan. Setelah perang, Rusia mengakui Ossetia Selatan, dan wilayah separatis lainnya, Abkhazia, sebagai negara bagian independen dan menempatkan pangkalan militer permanen di sana.
Serangan skala penuh di Ukraina telah memicu solidaritas di Georgia, dengan ratusan orang Georgia bergabung dengan tentara Ukraina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...