WNI Cerita Banyak Non-Muslim Korsel Kagum Salat Id
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Saat Salat Idul Fitri 1436 Hijriyah dilakukan di sebuah lapangan terbuka di Seoul, Korea Selatan (Korsel), ternyata mengundang kekaguman banyak warga Korsel terutama non-muslim yang kagum.
“Hal yang sangat mencolok dan menjadi perhatian adalah ketika sholat dilakukan di lapangan terbuka. Tak jarang warga non-Muslim Korsel yang sedang berlalu lalang melewati arena lapangan yang digunakan untuk shalat, terkagum melihat jumlah jamaah salat Id yang begitu banyak,” kata Muhammad Roghib Ar-Romadhoni, tim Dakwah Al-Bahjah Korsel, dan mahasiswa di Yeungnam University, Korsel, seperti dikutip nu.or.id, Minggu (19/7).
Roghib menjelaskan masyarakat non Muslim Korsel antusias memperhatikan dengan saksama ribuan jamaah yang sedang mendengarkan khotbah salat Idul Fitri dan melaksanakan salat secara khusyuk. “Orang Korsel heran karena bagi mereka hanya sebuah konser musik yang mampu mengundang masa sebanyak itu berkumpul di sebuah lapangan terbuka. Kekaguman ini mudah-mudahan menjadi magnet penarik bagi warga non-Muslim Korsel untuk mengenal Islam lebih dalam,” Roghib menambahkan.
Roghib menjelaskan bahwa Idul Fitri belum menjadi hari libur nasional di Korsel karena jumlah Muslim yang masih minoritas.
“Hari raya Idul Fitri 1436 H yang jatuh di hari kerja membuat para WNI Muslim harus meminta izin berlibur. Surat Izin libur untuk merayakan hari raya Idul Fitri difasilitasi oleh Kedutan Besar Republik Indonesia melalui surat edaran yang ditujukan kepada perusahaan tempat bekerja atau kampus tempat belajar,” Roghib menjelaskan.
Idul Fitri Tetap Tak Dapat Dilepaskan Ketupat dan Opor
Warga perantauan Indonesia di seluruh penjuru dunia, menurut Roghib, tidak dapat dipungkiri lagi selalu merindukan ketupat dan opor sebagai hidangan wajib Idul Fitri atau Lebaran.
“Mereka juga berusaha menghidangkan makanan khas Indonesia saat lebaran seperti opor dan ketupat,” kata Roghib.
“Hal lain yang melengkapi Idul Fitri 1436 H bagi WNI di Korsel adalah silaturahim dan ramah tamah dengan saudara–saudara Muslim lainnya. Sebagai sesama perantau yang jauh dari keluarga, berkumpul dengan rekan seperjuangan menjadi obat rindu akan kampung halaman dan keluarga tercinta di rumah. Oleh karena itu, pasca sholat 'Ied, mushola–mushola yang didirikan oleh orang Indonesia mengadaakan acara silaturahim lengkap dengan segala hidangan khas Idul Fitri di Indonesia, seperti ketupat, lontong, opor, rendang dan lain-lain,” dia menambahkan.
Baca Juga
- Idul Fitri Bagi Seorang Protestan
- Marina Mahathir Apresiasi Non Muslim Malaysia Ikut Puasa
- Puasa, Peperanagan Rohani
- Idul Adha di Berbagai Negara
- Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 8 Agustus
- Sebaiknya Fokus Mencari Makna Puasa dan Idul Fitri, Bukan Berpolemik Awal Ramadan
- ISNU Ingatkan Khotib Jangan Provokasi Saat Ceramah
- Sidang Itsbat Dimulai Lebih Awal Memberi Penjelasan Perbedaan
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...