WNI Disandera di PNG, Perambah Hutan Ilegal?
BIAK, SATUHARAPAN.COM – Anggota Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Dr Phil Karel Erari mengindikasikan bahwa dua orang warga negara Indonesia yang disandera di Papua Nugini (PNG) adalah penebang pohon ilegal.
Dalam tulisan di akun Facebooknya, Sabtu (20/9), pria yang akrab disapa Dr Phil ini menulis, “Pembebasan 2 sandra di PNG, berkat tilp hotline Jokowi dengan Peter O'Neill. Jika benar drama penyandraan itu hanyalah suatu rekayasa, maka inilah suatu rekayasa yang :tidak lucu. Sebagai bangsa yang besar dgn tentara elite yang terkenal, tidaklah perlu untuk menggelar kekuatan untuk membebaskan dua sandra, yang telah mensensor kayu secara illegal.”
Sebelumnya, ia juga sudah mengingatkan, “Sebaiknya Indonesia, tidak bereaksi berlebihan. Apalagi akan menurunkan pasukan elit. Pendekatan diplomatik akan lebih bermartabat.”
Jika, Ladiri Sudirman (28) dan Badar (29) adalah penebang kayu ilegal di hutan adat Papua, sebaiknya tidak hanya memburu dalang penyanderaan, yang mungkin akan membuat hubungan diplomatik menjadi buruk, tetapi persoalan dasar Papua tentang hak asasi penduduk asli Papua dan penegakan hukum jadi tidak tersentuh.
Bahagia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima kepastian dibebaskan dua WNI yang disandera di PNG.
“Kemarin sore saya telpon PM Peter O’Neill. Alhamdullillah dua WNI yang disandera di PNG sudah dibebaskan,” tulis Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang diunggahnya pada Jumat (18/9) siang.
Dalam fanpage facebooknya Presiden Jokowi mengemukakan, pada hari Kamis, (17/9) sore ia menelepon langsung Perdana Menteri (PM) Papua Nugini Peter O’Neill soal pembebasan warga negara kita yang disandera di PNG.
“Malamnya mereka dibebaskan dan sekarang sudah diserahterimakan ke Konsulat RI Vanimo dalam keadaan sehat wal afiat,” kata Jokowi.
Presiden menegaskan, ia dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terus memantau perkembangan penyanderaan dua WNI itu.
“Saya sangat khawatir dengan keselamatan keduanya,” kata dia.
Presiden bersyukur akhirnya usaha Pemerintah Indonesia untuk membebaskan kedua warganya berhasil. “Terima kasih kepada PM PNG atas bantuannya dalam membebaskan dua warga negara Indonesia tersebut,” kata dia.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...