Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:49 WIB | Jumat, 05 Agustus 2016

World Vision Terkejut Dituduh Israel Bantu Militer Hamas

Mohammad El Halabi, warga Palestina yang bekerja sebagai manajer operasi World Vision di Jalur Gaza, sebelum sidang di pengadilan distrik Beersheba di Israel selatan pada kamis (4/8). Halabi dituduh oleh Israel menyalurkan jutaan dolar uang bantuan ke Hamas di Gaza. Namun tuduhan itu dibantah oleh kelompok militan Islam tersebut. (Foto: dari RNS)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM- World Vision, salah satu organisasi bantuan kemanusiaan Kristen terbesar di dunia, mengatakan "tidak ada alasan ... saat ini" untuk percaya bahwa manajer operasi di Gaza menyalurkan puluhan juta dolar dana sumbangan untuk sayap militer Hamas sebagaimana dituduhkan oleh pejabat keamanan Israel.

Organisasi itu, seperti dilaporkan RNS, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (4/8), "terkejut" untuk belajar bahwa bahwa Dinas Keamanan Dalam negeri Israel, Shin Bet, menuduh Mohammad El Halabi memberikan dukungan kepada Hamas.

Shin Bet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama enam pekan interogasi  terakhir, Halabi mengaku sebagai aktivis Hamas dan menggunakan posisinya "untuk mengalihkan dana dan sumber daya organisasi kemanusiaan itu bagi orang yang membutuhkan, untuk kegiatan teroris Hamas dan kegiatan militer."

Badan keamanan mengatakan "puluhan juta dolar" sumbangan telah digunakan mendanai senjata, "teror" terowongan ke Israel, pangkalan militer Hamas dan gaji militan Hamas. Amerika Serikat dan Israel menganggap Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, sebagai sebuah organisasi teror.

World Vision, yang anggaran di seluruh dunia sekitar US$ 3 miliar, kata program Gaza "telah diaudit secara reguler oleh internal dan pihak independen, evaluasi independen, dan berbagai kontrol internal dilakukan untuk memastikan bahwa aset mencapai  para penerima yang dimaksudkan dan digunakan dalam sesuai dengan hukum yang berlaku dan persyaratan donor. "

Organisasi itu mengatakan bahwa "berdasarkan informasi yang tersedia bagi kami saat ini, kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa tuduhan itu benar."

Bergantung pada Bantuan

Nitsana Darshan-Leitner,Ppresiden Shurat Hadin, sebuah lembaga hak hukum Israel yang memewakili dan membantu korban serangan teror Palestina, mengatakan bahwa tuduhan Shin Bet  semestinya tidak mengejutkan bagi pimpinan World Vision.

"Selama bertahun-tahun kami telah memperingatkan bahwa World Vision mendanai kelompok-kelompok teror Palestina di Gaza. World Vision telah berulang kali membantah tuduhan dan menolak menyelidiki ke mana dana itu pergi. Siapa yang tahu berapa banyak rudal Hamas dan serangan didanai oleh World Vision setelah mereka dapat pemberitahuan bahwa mereka membiayai teror Palestina," kata dia.

Darshan-Leitner mengatakan bahwa beberapa bantuan ke Gaza oleh organisasi-organisasi bantuan asing "bertanggung jawab langsung atas pembunuhan sejumlah orang Yahudi di Israel."

Gerald Steinberg, presiden lembaga non pemerintah, Monitor, sebuah kelompok pengawas Israel, menyatakn sependapat.

Hamas yang kekurangan uang "tidak bisa membangun terowongan-terowongan teror dan menjalankan operasinya tanpa pendanaan dari organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan asing," kata Steinberg, seperti dikutip RNS.

World Vision telah memberikan bantuan kepada anak-anak Palestina selama empat dekade. Organisasi ini mengatakan akan "berhati-hati meninjau bukti yang diajukan kepada kami dan akan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan bukti itu. Kami terus mendorong proses hukum yang adil."


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home