WPA Mobilisasi Doa Sedunia, Indonesia Menjadi Tuan Rumah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - World Prayer Assembely (WPA) kembali menyelenggarakan mobilisasi doa di seluruh dunia dari 17-19 Mei 2022.
Untuk kali kedua, Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan (host) pada 2022. Sebelumnya sepuluh tahun lalu (2012) WPA pertama berlangsung di Jakarta pada 17 Mei 2012.
"Jakarta kembali menjadi host pada WPA 2022 ini," ujar Pdt Antonius Natan yang memoderasi konferensi pers lewat Zoom, Senin (9/5/2022).
Adapun tujuan penyelenggaraan kegiatan ini, antara lain:
Pertama, terjadinya kesatuan umat Tuhan secara global dan berdirinya mezbah global yang menyatukan umat Tuhan di seluruh dunia.
Kedua, terjadinya kebangkitan generasi muda gereja yang membawa harapan bagi masa depan bangsa dan bangsa-bangsa.
Ketiga, menyatakan kasih Kristus melalui tindakan kasih dan pewartaan kabar baik di dalam masyarakat.
Lebih lanjut dalam keterangan persnya, Pdt Aristarkus Tarigan (Fasilitator dari Jaringan Doa Nasional - JDN) mengatakan: "Indonesia kembali dipercaya menjadi host. Ini tentu menjadi kehormatan bagi kita. Kita menyadari bahwa gelombang kegerakan Tuhan itu masih berlangsung secara global. Itu artinya bahwa gelombang kegerakan Tuhan itu masih juga berlangsung di bangsa dan negara kita."
Gelombang Kegerakan Tuhan
Sebelumnya 10 tahun lalu gelombang kegerakan Tuhan itu seperti api Tuhan yang menyala-nyala melanda dunia. "Kita akan memperbesar api-Nya lebih dahsyat lagi di seluruh Indonesia dan tentu seluruh dunia," terang Aristarkus.
Menurutnya, dalam kurun waktu 10 tahun ini ada banyak jawaban doa nyata bagi Indonesia. Bukti nyata dari jawaban doa tersebut, Indonesia mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak hanya peningkatan dalam bidang ekonomi, tetapi Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan oleh negara-negara lain.
Selanjutnya, Ketua Umum Panitia WPA Pdt Daniel Pandji mengatakan: "Mengapa banyak negara memilih Indonesia kembali?" Respons Daniel: "Karena Indonesia menginspirasi. Indonesia mampu mempersatukan Gereja Tuhan dari berbagai Sinode, dan mempersatukan antargenerasi."
"Kita sudah menyaksikan bagaimana Tuhan menjawab seruan doa umat-Nya. Bahkan api doa dari Indonesia telah bergerak sampai ke bangsa-bangsa. Ini waktu di mana Tuhan membawa Indonesia terus menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia,” tandas Daniel.
Panitia WPA melalui mobilisasi doa ini akan menghadirkan 50 orang pemimpin internasional dan 25 dari Indonesia. Beberapa organisasi Kristen turut mendukung acara ini. Mereka adalah Jaringan Doa Nasional (JDN), My Home Indonesia, TCI bersama Internasional IPC, PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia) dan PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia).
Khusus di Indonesia, Panitia WPA akan memobilisasi doa lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia untuk bersatu dalam misi dan melibatkan lintas generasi. Tema WPA adalah The New Waves is Coming (Gelombang-gelombang Baru Kegerakan sedang Datang).
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...