WTO Meratifikasi Kesepakatan Dagang Multilateral
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Kesepakatan multilateral pertama yang disepakati di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) diberlakukan pada hari Rabu (22/2), sebuah langkah bersejarah bagi badan tersebut untuk menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintahan baru Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation Agreement/TFA) saat ini telah diratifikasi oleh 112 dari 164 anggota WTO, melampaui batas dua pertiga yang diperlukan untuk pengaktifannya, menurut konfirmasi organisasi yang berbasis di Jenewa itu.
Menurut kesepakatan tersebut, beberapa negara sepakat untuk menyederhanakan dan membakukan prosedur bea cukai di perbatasan untuk memudahkan pengangkutan barang di seluruh dunia.
Kepala WTO, Roberto Azevedo, mengatakan bahwa TFA diperkirakan akan memangkas biaya perdagangan lebih dari 14 persen dan dapat meningkatkan pertumbuhan global sebesar setengah persentase poin per tahun.
“Kesepakatan fasilitasi perdagangan itu merupakan reformasi perdagangan global terbesar di abad ini,” ujar Azevedo setelah Chad, Yordania, Oman dan Rwanda menyerahkan ratifikasi tersebut.
Sejumlah negara yang lebih miskin diperkirakan akan mendapat keuntungan paling besar dari kesepakatan TFA melalui ketentuan yang akan meningkatkan akses produk-produk mereka ke pasar yang lebih kaya.
Presiden AS, Donald Trump, menyebut WTO sebagai “bencana” dalam kampanyenya dan mengancam akan menarik partisipasi negaranya dari organisasi itu.
Agenda proteksionis yang dia sampaikan dalam kampanye tetap dipertahankan setelah pelantikannya, termasuk melalui penunjukan Robert Lighthizer sebagai perwakilan perdagangan AS.
Lighthizer mengatakan, bahwa Washington dapat mengesampingkan aturan WTO untuk membenahi apa yang dianggapnya sebagai ketidakseimbangan di sektor perdagangan, terutama ketentuan yang menurutnya mendukung Tiongkok. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...