Yahudi Korban Genosida Nazi Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Pernyataan disampaikan dalam surat terbuka di The New York Times; Menecam pernyataan pemenang hadiah Noble Elie Wiesel; Mengecam dukungan AS pada Israel: Mereka menyerukan boikot ekonomi, budaya dan akademik terhadap Israel
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 300 orang keturunan Yahudi yang selamat dari genosida Nazi menyerukan bahwa Israel melakukan genosida dengan membunuh lebih dari 2.000 warga Palestina di Gaza. Demikian dilaporkan The New York Times, hari Senin (25/8).
"Kita harus meningkatkan suara kolektif kita dan menggunakan kekuatan kolektif kita untuk mengakhiri semua bentuk rasisme, termasuk genosida rakyat Palestina. Kami menyerukan segera diakhirinya pengepungan dan blockade terhadap Gaza. Kami menyerukan boikot ekonomi, budaya dan akademis penuh terhadap Israel. 'Tidak pernah lagi' harus berarti ‘never again for Enyone (Tidak pernah lagi bagi siapapun)! " kata kelompok menulis dalam sebuah surat terbuka yang dirilis Jaringan Yahudi Internasional Anti-Zionis dan diterbitkan sebagai sebuah iklan di The New York Times.
Surat itu ditandatangani oleh 40 korban selamat Holocaust dan 287 keturunan korban Holocaust atau korban. Mereka mengatakan konflik di Gaza sebagai "genosida." Para penandatangan mengaku jijik dengan dehumanisasi rasis terhadap warga Palestina dan mengutuk politisi Israel yang mendukung genosida Palestina dan penggunaan “lencana neo-Nazi”, kata pernyataan itu.
Surat itu juga menyalahkan Amerika Serikat yang memperburuk situasi di Gaza dengan mendanai serangan Israel. Surat itu mengutuk Amerika Serikat yang menggunakan kekuatan diplomasinya untuk melindungi Israel dari penderitaan akibat kekerasan mematikan.
"Selain itu, kami muak dan marah dengan penyalahgunaan Elie Wiesel pada sejarah kami di halaman ini untuk membenarkan ketidakadilan sebagai “ upaya menyeluruh Israel untuk menghancurkan Gaza dan pembunuhan lebih dari 2.000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak. Tidak ada yang bisa membenarkan pengeboman pada (fasilitas) penampungan PBB, rumah, rumah sakit dan universitas. Tidak ada yang bisa membenarkan merampas listrik dan air dari rakyat," tulis para penandatangan dalam menanggapi iklan Peraih Nobel Perdamaian, Elie Wiesel, yang mendukung kekerasan Israel terhadap Hamas.
Iklan yang dikeluarkan Wiesel, yang berpendapat bahwa Hamas harus dihentikan menggunakan anak-anak sebagai perisai manusia, adalah apa yang mengilhami surat terbuka tersebut, menurut The Independent.
Israel melancarkan Operasi militer yang disebut sebagai “Operation Protective Edge” (operasi perlindungan perbatasan) terhadap gerakan Hamas pada 8 Juli. Pada 17 Juli, Israel beralih ke serangan darat, menargetkan peluncur roket Hamas dan jaringan terowongan yang digunakan oleh teroris sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel barat.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, dan PBB, sekitar 2.100 warga Palestina, termasuk 500 anak-anak meninggal dalam konflik di Gaza itu. Israel dilaporkan telah kehilangan 64 prajurit dan empat warga sipil.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...