Yaman Di Bawah Ancaman Balkanisasi
SATUHARAPAN.COM – Yaman dalam ancaman terjadinya Balkanisasi, akibat gagalnya kesepakatan damai dalam pembicaraan di Swiss oleh pelanggaran gencatan pada kedua pihak. Dewan Keamanan PBB diminta untuk mengambil tindakan pencegahan.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Ra'ad Al Hussein, hari Selasa (22/12) mengatakan bahwa Yaman berpotensi menjadi ‘’surga’’ bagi teroris yang akan menghancurkan stabilitas dan negara dalam ancaman balkanisasi (perpecahan) permanen.
Hussein mengatakan kekacauan terjadi hampir di seluruh Yaman dengan setidaknya 21 juta orang atau 80 persen dari populasi, hidup bergantung bantuan kemanusiaan yang minim.
"Kegagalan bertindak tegas akan menyebabkan kesengsaraan bagi jutaan orang yang rentan di Yaman. Ini akan mendorong negara itu ke dalam proses balkanisasi permanen, sebuah konsekuensi yang berada di luar kendali siapa pun,’’ kata dia. Disebutkan situasi itu akan menjadi tempat ‘’aman’’ bagi teroris, dan bisa mengganggu keamanan regional.
Pembicaraan damai Yaman di Swiss awalnya menghasilkan kesepakatan gencatan senjata, namun belum sehari telah muncul pelanggaran, dan pembicaraan ditunda dalam sebulan. Dilaporkan bahwa pertempuran intensif meningkat. Serangan dilakukan olrh kedua pihak, pemerintah dan pemberontak Houthi dari kelompok Syiah.
Korban perang di Yaman dalam tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya dengan lebih dari 600 anak-anak tewas, dan lebih dari 900 terluka parah. Selama perang, lebih dari 2.700 warga sipil tewas dan lebih dari 5.300 terluka. (un.org)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...