Yang Diketahui Ketika Israel Sebut Telah Melancarkan Serangan Darat ke Lebanon
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel mengatakan pasukan daratnya menyeberang ke Lebanon Senin (30/9) semalam, melancarkan apa yang digambarkan militer sebagai serangan "lokal" untuk membasmi pejuang dan infrastruktur Hizbullah.
Sementara itu, Hizbullah mengatakan tidak melihat tanda-tanda pasukan Israel dan pasukannya siap menghadapi mereka.
Israel mengatakan serangan itu akan difokuskan pada sebidang tanah sempit tepat di seberang perbatasan. Namun, Israel juga mengeluarkan peringatan evakuasi yang mencakup wilayah Lebanon yang lebih luas, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa invasi darat skala besar akan segera terjadi.
Dalam beberapa hari terakhir, gelombang serangan udara Israel telah menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan beberapa komandan utamanya, sementara ratusan ribu warga Lebanon mengungsi dari rumah mereka.
Israel mengatakan operasi darat kini diperlukan untuk memulangkan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi ke rumah mereka di utara, yang dihujani tembakan roket terus-menerus dari Hizbullah sejak 8 Oktober. Berikut ini yang diketahui:
Apakah pasukan Israel memasuki Lebanon?
Militer mengatakan bahwa pasukan Israel memasuki Lebanon pada Senin (30/9) malam. Seorang pejabat militer yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan militer menolak mengatakan apakah pasukan tersebut dirotasi masuk dan keluar negara tersebut atau ditempatkan di sana untuk waktu yang tidak ditentukan.
Tentara Lebanon dan UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di zona yang konon dimasuki pasukan Israel, belum mengonfirmasi bahwa pasukan Israel melintasi perbatasan, meskipun UNIFIL mengatakan telah diberitahu bahwa mereka akan melakukannya.
Seberapa jauh pasukan darat Israel memasuki Lebanon?
Pejabat militer tersebut mengatakan bahwa saat ini pasukan darat Israel "dapat ditempuh dengan berjalan kaki" dari perbatasan, menargetkan desa-desa kecil Lebanon yang berjarak ratusan meter (yard) dari wilayah Israel.
Militer mengatakan militan Hizbullah masih berada di daerah tersebut, meskipun Israel telah melakukan pemboman besar-besaran selama beberapa pekan terakhir. Dikatakan bahwa mereka menggunakan daerah tersebut untuk melancarkan serangan terhadap Israel dan menyimpan senjata.
Apakah ada bentrokan antara Hizbullah dan pasukan Israel?
Tidak ada tanda-tanda pertempuran darat pada Senin malam dan Selasa (1/10) dini hari di Lebanon selatan.
Pejabat militer mengatakan tidak ada bentrokan antara militan Hizbullah dan pasukan Israel sejauh ini.
Sementara itu, tembakan lintas batas terus berlanjut. Hizbullah mengumumkan dalam pernyataan bahwa mereka telah menargetkan kelompok tentara di beberapa daerah perbatasan Israel dengan penembakan artileri dan roket. Israel mengatakan tidak ada tentara yang terluka dan penargetan tersebut tidak berhasil.
Namun, unit artileri Israel menghantam target di Lebanon selatan sepanjang malam dan suara serangan udara terdengar di seluruh Beirut.
Hizbullah menembakkan roket langka ke arah Israel tengah pada hari Selasa, melukai satu orang, kata paramedis Israel.
Seberapa luas operasi yang direncanakan?
Israel belum memberikan jadwal berapa lama serangan itu akan berlangsung dan menolak untuk menyebutkan seberapa jauh pasukan akan bergerak.
Pejabat militer itu mengatakan bahwa berbaris ke Beirut, seperti yang dilakukan Israel dalam invasinya ke Lebanon tahun 1982, "tidak termasuk dalam rencana." Saat itu, invasi Israel juga disebut sebagai serangan terbatas untuk memukul mundur Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Ia menambahkan bahwa operasi pada tahap saat ini tidak mencerminkan serangan darat Israel di Gaza, tempat militer memasuki kota-kota dengan kekuatan manusia, artileri, dan tank yang besar.
Itu bisa berubah, tergantung pada apakah pemerintah Israel memutuskan untuk meluncurkan operasi darat yang lebih luas. Chris Coyle, seorang penduduk di Israel utara, mengatakan kepada AP pada hari Senin (30/9) bahwa tank-tank Israel telah diposisikan di sepanjang perbatasan.
Pasukan yang memasuki Lebanon berasal dari divisi ke-98, kata militer. Divisi tersebut bertanggung jawab atas beberapa pertempuran terberat di dalam Gaza dan mencakup unit-unit elit yang mengkhususkan diri dalam serangan di belakang garis musuh.
Sementara itu, Israel memperluas peringatan evakuasi di Lebanon selatan, yang menyebabkan ratusan ribu warga Lebanon mengungsi dari selatan.
Pada hari Selasa (1/10), juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab meminta penduduk yang tinggal di desa-desa di utara zona penyangga yang dinyatakan PBB untuk mengungsi. Berdasarkan resolusi PBB yang mengakhiri perang tahun 2006, zona tersebut seharusnya dikendalikan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB dan militer Lebanon. (AP)
Editor : Sabar Subekti
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...