Yang Terbaik di Piala Dunia 2014
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Piala Dunia 2014 telah berakhir dan melahirkan tim nasional Jerman sebagai juara dunia untuk keempat kalinya. Federasi sepak bola dunia, FIFA pun sudah merilis sejumlah nama yang layak menyandang gelar terbaik dalam lima kategori.
Kelima kategori tersebut ialah pemain terbaik yang kemudian disebut Bola Emas, pencetak gol terbanyak (Sepatu Emas), penjaga gawang terbaik (Sarung Tangan Emas), Pemain Muda Terbaik, dan penghargaan bagi tim paling sportif di Piala Dunia 2014 (FIFA Fair Play).
Bola Emas: Lionel Messi
Kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi akhirnya mendapat penghiburan setelah gagal mengantarkan timnya meraih trofi Piala Dunia 2014. Ia meraih penghargaan Sepatu Emas, artinya penyerang milik klub Barcelona itu dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen yang tahun ini terselenggara di Brasil.
Senantiasa turun dalam tujuh laga tim tango-julukan tim sepak bola Argentina-di Piala Dunia 2014, Messi sukses menorehkan empat gol dan satu umpan bagi gol yang dicetak rekannya.
Keempat gol Messi lahir kala Argentina masih berada di babak penyisihan Grup F. Kala timnya bersua Bosnia Herzegovina dan Iran, Messi berhasil mencetak satu gol di setiap laga. Namun saat menghadapi Nigeria, pemain berusia 27 tahun ini mengukir dua gol.
Sementara pencatatan nama Messi sebagai pemberi umpan bagi rekannya terjadi saat tim tango berhadapan dengan Swiss di perempatfinal.
Di bawah Messi, terdapat nama pemain Jerman, Thomas Mueller sebagai peraih Bola Perak, dan gelandang nomor punggung sepuluh Belanda, Arjen Robben yang menerima penghargaan Bola Perunggu.
Sepatu Emas: James Rodriguez
Pemain Kolombia nomor punggung sepuluh, James Rodriguez akhirnya sukses menyandang gelar pencetak gol terbanyak atau Sepatu Emas. Pemain berusia 23 tahun itu mencetak enam gol, termasuk gol indahnya saat Kolombia melawan Uruguay yang kini masuk dalam nominasi gol terbaik Piala Dunia 2014.
Pemain AS Monaco itu mampu membuat gol di seluruh pertandingan yang dilakoni Kolombia. Pada tiga laga babak penyisihan Grup C, ia menorehkan masing-masing satu gol di setiap laga, kemudian di partai perempatfinal kontra Uruguay, James Rodriguez memborong dua gol Kolombia, sementara di partai menghadapi Brasil, pemain berpostur 180 cm ini mencetak satu gol lewat eksekusi penalti.
Posisi James Rodriguez berada di atas pemain Jerman, Thomas Mueller yang mengoleksi lima gol kemudian mendapat penghargaan Sepatu Perak, serta penyerang Brasil, Neymar yang membuat empat gol dan meraih Sepatu Perunggu.
Sarung Tangan Emas: Manuel Neuer
Manuel Neuer didapuk sebagai kiper terbaik dengan meraih Sarung Tangan Emas Piala Dunia 2014. Pemain berusia 28 tahun hanya empat kali kebobolan. Dua gol saat Jerman bentrok dengan Ghana di fase grup, satu gol saat melawan Aljazair di babak 16 besar, dan terakhir ketika berhadapan dengan tuan rumah Brasil di semifinal dimana skor berakhir 1-7.
Kiper yang selalu mendapat kepercayaan mengawal gawang Jerman dari sang pelatih Joachim Loew ini memang layak meraih gelar ini. Pemain milik klub Bayern Muenchen ini pun acap kali terlihat meninggalkan sarangnya guna menghalau bola yang masih berada di luar area penalti Jerman.
Pemain Muda Terbaik: Paul Pogba
Gelandang Prancis kelahiran 1 Januari 1993, Paul Pogba terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2014. Ia dianggap memiliki peran besar dalam perjalanan Prancis di turnamen sepak bola empat tahunan ini dengan memberi umpan bagi lahirnya gol Benzema dalam laga kontra Swiss, kemudian menciptakan satu gol saat Ayam Jantan-julukan tim sepak bola Prancis-menang 2-0 atas Nigeria. Di akhir laga dengan Nigeri itu, Pogba terpilih sebagai pemain man of the match.
Sebelumnya, pada Piala Dunia di bawah usia 20 tahun, pada 2013, di Turkim pemain yang merumput bersama klub asal Italia, Juventus ini mendapat penghargaan Bola Emas dan Pemain Muda Terbaik.
FIFA Fair Play: Kolombia
Tim yang sukses memuncaki klasemen akhir Grup C Piala Dunia 2014, Kolombia ditunjuk menyandang FIFA Fair Play. Sebuah penghargaan nan diberi bagi tim yang dianggap bermain positif, jarang melakukan pelanggaran, serta menghormati setiap lawan dan ofisial pertandingan. Tidak ketinggalan, penghargaan ini juga menilai perilaku ofisial masing-masing kesebelasan dan para pendukungnya. (fifa.com)
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...