Yayasan DiCaprio Sumbang Miliaran Dolar untuk Lingkungan
SATUHARAPAN.COM - Yayasan Leonardo DiCaprio menyumbangkan $ 15.600.000 (setara dengan Rp 204,13 miliar) untuk membantu penanggulangan masalah-masalah lingkungan.
Aktor berusia 41 tahun peraih Penghargaan Oscar 2016 kategori aktor terbaik itu mengumumkan pada Rabu (13/7/2016) bahwa Leonardo DiCaprio Foundation menyumbangkan sejumlah besar uang untuk mendanai program-program konservasi dan lingkungan untuk membantu memerangi perubahan iklim.
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan, ''Hari ini kami bertekad meningkatkan hibah dan kemitraan strategis untuk membantu memecahkan beberapa tantangan lingkungan yang paling mendesak di dunia.''
Itu janji terbaru, dan berarti sejak tahun 1998, organisasi Leonardo DiCaprio telah menyumbangkan $ 59.000.000 (setara dengan Rp 772,02 miliar). Jumlah itu, mengingatkan pada angka yang “disusupkan” DPR-RI di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 untuk membangun gedung baru, yang diramaikan khalayak pada Oktober 2015.
Untuk membantu mengawasi hibah terbaru itu, aktor Hollywood itu menunjuk CEO baru, Terry Tamminen, untuk yayasan.
Aktor pemeran utama film Revenant itu, seperti dikutip contactmusic.com, menambahkan, '' Pada saat kritis ini, kami senang untuk memiliki Terry bergabung dengan kami sebagai CEO.”
''Terry adalah seorang pemimpin berpengalaman. Dengan pengalaman dan semangat yang diperlukan untuk bekerja bersama (direktur eksekutif) Justin Winters dan seluruh tim LDF, untuk lebih memperkuat dan memperluas dampak dari upaya global kami."
Awal tahun ini, Leonardo DiCaprio, yang dikenal sebagai aktivis lingkungan gigih, memuji Paus Fransiskus yang juga berupaya membantu memerangi dampak buruk perubahan iklim.
Dia mengatakan, ''Paus sangat inspiratif dan revolusioner, untuk selalu menyuarakan secara blak-blakan tentang isu perubahan iklim dan mendukung komunitas ilmiah.”
''Kami memiliki 99 persen dari komunitas ilmiah sekarang, yang mengatakan perubahan iklim benar-benar ada, dan terjadi, dan itu disebabkan oleh manusia. Siapa pun yang tidak percaya pada perubahan iklim tidak percaya pada ilmu pengetahuan. Jadi fakta bahwa Paus telah tampil sebagai pemimpin spiritual yang mendukung gerakan ilmiah, belum pernah terjadi sebelumnya, dan menjadi kehormatan yang luar biasa untuk bisa bertemu dengannya.''
Editor : Sotyati
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...