Yesus, Raja Kemuliaan Yang Menyelamatkan
SATUHARAPAN.COM - "Yesus, Raja Kemuliaan Yang Menyelamatkan" (Mazmur 24:7-10).
Firman Tuhan ini terjadi pada masa Tabut Perjanjian Allah, yang merupakan simbol kehadiran dan kuasa Allah di tengah-tengah bangsa Israel, dibawa pertama sekali oleh Raja Daud dari Obed-Edom, ke Yerusalem. Dan ini merupakan suatu Nubuatan.
Dengan kehadiran Tabut Perjanjian Allah, atau dengan hadirnya Allah di tengah-tengah umatNya, terjadi pemulihan keberadaan Allah di tengah-tengah umatNya. Allah adalah Tuhan dan Pencipta Alam semesta dan segala isinya, Yang Empunya umatNya Israel, dan lainnya. Kehadiran Allah membawa sukacita dan pemujian umat terhadap Allahnya di Bait Suci.
Apakah arti pemulihan keberadaan Allah bagi umat-Nya? Dapat kita lihat dari 3 perkataan:
Pertama, “Angkatlah kepalamu…” : Kehadiran Allah membawa pemulihan keadaan umatNya; dari kedukaan, kesedihan, penderitaan, dosa, dan lainnya. Karena Raja Kemuliaan memasuki pintu-pintu gerbang yang terendah dan yang tersempit sekalipun, di mana umat-Nya tidak dapat melewatinya, umat tidak dapat melepaskan dirinya karena ketidakmampuannya.
Kehadiran Allah mengangkat kesedihan, penderitaan, dosa-dosa umat-Nya dan menggantikannya dengan sukacita, damai sejahtera, dan pujian. Itu berarti, Raja Kemuliaan, Yesus Kristuslah ‘way out’ atas pergumulan-pergumulan kita. Datanglah kepada Yesus (Mat 11:28).
Kedua, “Terangkatlah”. Artinya, bukan umat yang melakukannya, tapi Allahlah yang menggerakkan pintu-pintu gerbang yang berabad-abad (Para penafsir mengartikannya dengan pintu yang kekal yang tidak dapat dibuka oleh siapapun). Kuasa Allahlah yang melakukannya.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa ada saatnya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, Allah, karena kasih karunia-Nya mengasihi kita orang-orang berdosa. Oleh karena itu hal ini menimbulkan pengharapan dan kehidupan yang baru, yang penuh dengan rasa syukur.
Raja Kemuliaan adalah Raja yang Agung, yang mencintai umat-Nya yang percaya dan setia kepada-Nya. Umat Allah diajak untuk kembali kepada-Nya.
Ketiga, “Siapakah?" Artinya, selama ini umat kehilangan atau tidak tahu ke mana lagi, atau lupa atau tidak peduli atau tidak ada lagi hatinya, waktunya kepada Allah. Dengan kedatangan Raja Kemuliaan, umat dipulihkan kembali.
Disebutkan bahwa Raja Kemuliaan itu, “Tuhan, Jaya dan Perkasa”. Artinya, Dialah yang akan berperang bersama umat-Nya, tidak akan ada yang dapat mengalahkan-Nya, dan umat-Nya akan menang dalam peperangan tersebut (baik peperangan dengan dirinya sendiri, maupun peperangan dengan lawan/musuh atau dengan orang lain).
Akhirnya, Raja Kemuliaan akan menyatakan diri-Nya, bahwa Ialah Pencipta, Pemilik dan Penguasa atas segala ciptaan-Nya. Dan pada akhirnya, Dialah yang memerintah dan segalanya akan kembali kepada-Nya.
Hal ini harus diimani setiap kita yang percaya kepada Yesus. Sehingga, kita tidak ragu atau sangsi. Kita tidak takut, tapi semakin berharap dan beriman yang teguh kepada Tuhan Yesus. Datanglah kepada Yesus, yang setiap saat bersedia mendengar bahkan mengabulkan doa-doa dan permohonan kita. Amin. (Kemenag)
Pdt.Togar S.Simatupang, MTh (Ephorus Gereja Kristen Protestan Angkola)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...