Yingluck Shinawatra dan Keluarga Ditahan Militer
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra beserta sejumlah anggota keluarga dan beberapa politisi pada Jumat (23/5) ditahan oleh militer yang kemarin Kamis melakukan kudeta.
Sebelumnya Yingluck dan sejumlah politisi (sekitar 38 orang) dari pemerintah terguling diperintahkan melapor ke militer. Setelah datang di markas Angkatan Darat, beberapa jam kemudian Yingluck dan lainnya dibawa ke lokasi yang dirahasiakan, seperti dilaporkan BBC.
Pemimpin kudeta, Kepala Angkatan Darat Jenderal Prayuth Chan-ocha juga menemui pejabat penting lainnya, mendesak mereka supaya reformasi dilaksanakan sebelum pemilu mendatang.
Jenderal Prayuth juga memanggil gubernur, para pengusaha dan pegawai negeri ke markas Angkatan Darat pada Jumat.
Enam perwira militer senior Thailand telah ditunjuk menjalankan pemerintahan, dengan komandan militer tingkat provinsi mengawasi pemerintah daerah.
"Saya ingin semua pegawai negeri supaya membantu mengatur pemerintahan. Kita harus mereformasi ekonomi, sosial dan politik sebelum pemilu. Jika situasi sudah damai, kami siap mengembalikan kekuasaan kepada rakyat . . .,” kata Jenderal Prayuth dalam pertemuan dengan pejabat penting itu.
Kudeta oleh militer ini menuai kemarahan internasional. Rezim militer telah menangguhkan sebagian besar konstitusi, menuai teguran dari Washington, Eropa dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, semuanya meminta kontrol sipil dikembalikan. (bbc.co.uk/AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...