Yogyakarta Gamelan Festival ke-23 Digelar
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Yogyakarta Gamelan Festival (YGF), festival internasional yang mewadahi pertemuan pemain dan pecinta gamelan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Mulai menyapa pecinta gamelan sejak 23 tahun lalu, YGF lahir dari keresahan akan ketidakhadiran gamelan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Tahun ini Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-23. Dengan mengangkat tema Global Gamelan, harus disadari bahwa perkembangan gamelan telah mendunia dengan lebih dari 34 negara telah secara aktif memainkan gamelan dengan caranya masing-masing.
YGF 23 diselenggarakan pada tanggal 7, 10, 11 Juli dan 13-15 Juli 2017 di beberapa venue. Gaung Gamelan, diselenggarakan pada Sabtu, 7 Juli 2018 pukul 15.00 - 17.30 WIB di empat arah mata angin Yogyakarta dan perempatan Titik Nol km sebagai pusatnya dipersembahkan oleh HMJ Karawitan ISI Yogya, Kampus FIB UGM (sisi utara) oleh Prasasti, Sidomulyo, Bambanglipuro Bantul (sisi selatan) oleh Omah Gamelan, Bokoharjo, Prambanan Sleman (sisi timur) oleh Sanggar Sekar Ngrayung dan Banyuraden, Gamping Sleman (sisi barat) oleh Kalacakra.
Sarasehan Guminta Gangsa, diselenggarakan pada Selasa, 10 Juli 2018 pukul 15.00-17.00 WIB di Museum Wayang Ukur, Tamansiswa Yogyakarta. Yogyakarta Gamelan Festival bekerja sama dengan Rekam Bergerak menggelar Lokakarya Arsitektonik: "menyimak parameter musik dalam reproduksi suara gamelan”. Lokakarya akan berlangsung pada hari Rabu, 11 Juli 2018, pukul: 15.00-17.00 WIB berlokasi di Komunitas Gayam16, Mantrigawen Yogyakarta.
Pada tanggal 13-15 Juli 2018 digelar ekshibisi YGF 23 dengan tajuk “GÅNGSÅ ANANTA VIRYA” (semangat gamelan yang tak terbatas) di ruang pamer Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM.
Puncak acara YGF 23 berupa Pagelaran Gamelan yang diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut di gedung pertunjukan PKKH UGM pukul 19.00 WIB setiap harinya. Berikut jadwal-peserta konser YGF 23:
Hari pertama, Jumat, 13 Juli 2018 : Gendhing Baskara MBS Pleret (Bantul), Willyday Onamlay dan Rene Lysloff (Yogyakarta – USA), dan Karawitan Kuping Cumpleng (Yogyakarta).
Hari kedua, Sabtu 14 Juli 2018 : Komunitas Gamelan Mini (Sleman), SLB Bina Siwi (Bantul), Rasamaya (Solo), Gangsa Kukila (Yogyakarta).
Hari ketiga, Minggu, 15 Juli 2018 : Sedya Manunggul (Sleman) dan Kocor Etnis Perkusi, Pamekasan.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...