Yogyakarta Menyambut Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2016
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Empat belas paguyuban masyarakat Tionghoa di wilayah Yogyakarta yang tergabung Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) pada 18-22 Februari 2016 akan menyelenggarakan acara tahunan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan Kota Yogyakarta.
Dengan mengangkat tema "Meningkatkan Budaya Kebersamaan", PBTY 2016 dikemas dalam kegiatan multi-event berupa Lomba Mendongeng dan Membaca Puisi dalam bahasa mandarin (18-21/2), Lomba Karaoke berbahasa Mandarin (19-21/2), Kirab/Karnaval Budaya, Lomba Fotografi, Pertunjukan Wayang Po Tay Hee, Jogja Dragon Festvival V, pentas seni pertunjukan di panggung utama (18-22/2), serta bazaar kuliner di sepanjang Kampung Ketandan.
Dalam jumpa pers yang diselenggarakan di ruang rapat Humas Pemkot. Yogyakarta, dengan didampingi ketua pelaksana Jimmy Sutanto, Wardoyo (Dinas Pariwisata DIY), serta maestro tari Didik Nini Thowok, Ketua umum PBTY 2016 Tri Kirana Muslidatun menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun PBTY selalu mendapatkan sambutan yang cukup antusias baik dari warga Yogyakarta maupun masyarakat luar Yogyakarta. Indikasi sederhananya adalah kunjungan pada area PBTY selama acara berlangsung, maupun animo masyarakat yang selalu menanyakan penyelenggaraan PBTY tahun berjalan.
Meningkatkan Budaya Kebersamaan
Ketua pelaksana PBTY 2016 Jimmy Sutanto menjelaskan bahwa PBTY yang dilaksanakan berdekatan dengan Imlek sesungguhnya merupakan peristiwa budaya biasa menyambut musim semi. "PBTY sendiri awalnya justru digagas oleh Murdijati Gardjito (dosen Fak. Teknologi Pertanian - UGM) sekitar bulan Mei 2005 merespon lontaran Sri Sultan Hamengku Buwana X untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai City of tolerance". Akhirnya pada Februari 2006 untuk pertama kalinya PBTY diselenggarakan."
Sebagai salah satu narasumber Didik Nini Thowok menjelaskan bahwa PBTY telah menjadi event internasional. Dalam beberapa tahun terakhir penyelenggaraan dihadiri oleh tidak kurang peneliti budaya dari Taiwan, koreografer-penari dari Thailand, Vietnam, maupun Tiongkok. Belum lagi wisatawan asing yang menyempatkan menyaksikan PBTY di sekitar Jalan Ketandan. "Beberapa yang akan ditampilkan nanti berupa tarian karya koreografer muda dari ISI Yogyakarta yang menjadi project dalam tugas akhir mereka. Di sini kita coba memberikan ruang pada koreografer-koreografer muda untuk memperkenalkan karyanya." lanjut Didik.
Acara Jogja Dragon Festival (JDF) V sebagai rangkaian acara PBTY akan diselenggarakan pada Minggu (21/2) di sepanjang Jalan Abu Bakar Ali hingga Alun-alun Utara Yogyakarta. JDF V diikuti oleh 15 grup naga/liong dari berbagai kota yang telah melewati babak penyisihan. Kelimabelas grup liong akan mempertunjukkan kebolehannya di hadapan penonton dengan diiringi musik lengkap. Jika sebelumnya penampilan grup naga hanya diiringi musik perkusi, pada tahun ini diiringi dengan musik yang lengkap. "Langkah ini sebagai upaya mendorong JDF menjadi event internasional, dimana seluruh musik pengiring dengan musik yang lengkap seperti aslinya di Tiongkok. Meskipun untuk tahun ini musik pengiring masih dalam bentuk rekaman." jelas Bekti, salah satu panitia pelaksana PBTY.
JDF V akan memperebutkan piala Raja. Sebagai juara tiga kali berturut-turut, Naga Doreng dari Semarang tahun ini tidak diikutkan dalam lomba, namun untuk memeriahkan JDF V panitia mengundang Naga Doreng sebagai bintang tamu kehormatan.
Selain kelimabelas peserta, Jogja Dragon Festival akan dimeriahkan penampilan marching band dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta serta marching band Akademi Militer Magelang. Melengkapi JDF V, naga sepanjang 159,5 meter yang hingga saat ini menjadi rekor MURI sebagai naga terpanjang akan diangkat oleh tim Lanud Adi Sucipto. Selama lima hari (18-22/2), mulai pukul 17.00-22.00 WIB panggung yang berada di ujung Jalan Ketandan akan mementaskan berbagai seni tari, musik, fashion show, serta bazaar kuliner dan pernik imlek di sepanjang Kampung Ketandan, Yogyakarta.
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...