Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:59 WIB | Senin, 12 Agustus 2024

Yordania Katakan Tidak Akan Menjadi Medan Perang bagi Iran atau Israel

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, saat bertemu dengan mitranya dari Iran di Teheran, Iran, 4 Agustus 2024. (Foto: via Reuters)

AMMAN, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pada hari Sabtu (10/8) bahwa kerajaan itu tidak akan menjadi medan perang bagi Iran atau Israel, karena kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan gelombang serangan baru oleh Teheran dan sekutunya menyusul pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan lalu.

"Kami tidak akan menjadi medan perang bagi Iran atau Israel. Kami memberi tahu Iran dan Israel bahwa kami tidak akan membiarkan siapa pun melanggar wilayah udara kami dan membahayakan keselamatan warga negara kami," kata menteri luar negeri Yordania dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya.

"Kami akan mencegat apa pun yang melewati wilayah udara kami atau menganggapnya sebagai ancaman bagi kami atau warga negara kami."

Pada bulan April, Yordania, yang terletak di antara Iran dan Israel, mengatakan telah mencegat benda terbang yang memasuki wilayah udaranya saat Teheran meluncurkan pesawat nirawak berpeledak dan menembakkan rudal ke Israel dalam serangan balasan langsung pertama dari jenisnya.

Setelah serangan itu, yang dilancarkan sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pejabat Yordania, Irak, dan Turki masing-masing mengatakan Iran telah memberi mereka peringatan dini tentang tindakannya.

Iran telah berulang kali bersumpah untuk "menghukum" Israel sejak pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok Palestina yang didukung Iran, Hamas, di Teheran pada tanggal 31 Juli. Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan itu.

Israel belum mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan itu, yang telah memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dapat meluas menjadi konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Kekhawatiran tersebut juga dipicu oleh terbunuhnya komandan militer tertinggi kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh. (Reuters/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home