Yunani akan Deportasi Imigran yang Tak Dapat Suaka
ATHENA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Yunani mengatakan pada hari Kamis (10/12) pihaknya akan berusaha memulangkan kembali para migran ekonomi ke negara asalnya, yang telah diblok di perbatasan dengan Makedonia setelah Skopje menutup pintu masuk, jika mereka tidak berhak mendapatkan suaka.
“Mereka yang tidak memiliki surat lengkap, yang disebut sebagai imigran legal, memiliki hak untuk meminta suaka atau berhak untuk dipulangkan secara sukarela,” kata Menteri Dalam Negeri Junior untuk Migrasi Yiannis Mouzalas kepada wartawan.
“Jika mereka tidak meminta suaka dalam waktu 30 hari, mereka akan dikembalikan ke negara asalnya,” kata dia.
Athena pada Rabu (9/12) melancarkan operasi polisi untuk memindahkan 2.300 migran terutama migran Afrika dari perbatasan Makedonia, tempat di mana mereka telah diblokir untuk beberapa hari setelah penolakan negara tetangga untuk memungkinkan para migran ekonomi untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Eropa.
Para migran akan sementara bertempat di bekas gedung taekwondo Olimpiade di Athena selatan sampai dengan 17 Desember kata Mouzalas.
Beberapa bekas gedung Olimpiade lainnya di sekitar ibu kota Yunani juga telah digunakan secara bergantian untuk menampung para migran pada krisis migran tahun sebelumnya.
Sehari setelah kedatangan mereka, para pejabat mengatakan ratusan migran sudah meninggalkan aula taekwondo di Athena, dan berharap untuk datang kembali melalui jaringan penyelundupan manusia dan dapat meneruskan perjalanan ke Eropa barat dan utara.
"Aku punya keluarga di Denmark," salah satu migran mengatakan kepada televisi pemerintah ERT di luar aula.
Ketika ditanya bagaimana rencananya untuk sampai ke sana, dia menjawab: "Saya tidak tahu".
Seorang pria lain dari Maroko katanya akan pergi ke sebuah hotel di pusat Athena karena fasilitas stadion "bau."
Dilanda krisis ekonomi selama lima tahun terakhir, Yunani telah berjuang untuk mengelola masuknya pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya - terutama pengungsi dari Suriah yang dilanda perang.
PBB mengatakan migran dan pengungsi yang datang di Eropa pada tahun 2015 bisa mencapai satu juta orang pada akhir tahun ini.
Yunani telah meminta bantuan kepada Uni Eropa tambahan dana dan tenaga kerja untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para migran dan membasmi kemungkinan adanya ekstremis. (ngrguardiannews.com)
Editor : Bayu Probo
Peretas Korut Curi Kripto Senilai 58 Miliar Won
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peretas Korea Utara (Korut) berada di ba...