Yunani Hadapi Krisis Imigran Perlu Sumber Daya Lebih
LESBOS, SATUHARAPAN.COM – Komisioner Kesehatan Uni Eropa (UE) Vytenis Andriukaitis menyatakan pulau Lesbos, Yunani membutuhkan banyak sumber daya untuk menangani krisis ratusan imigran yang setiap harinya mendarat di pulau tersebut, pada hari Kamis (19/11).
Gelombang imigran masih terus berdatangan di pulau Lesbos, Yunani menyeberangi laut Aegea dari Turki bersamaan dengan para pengungsi dan imigran lainnya. Saat ini pemimpin Eropa tengah masih berupaya untuk melakukan aksi bersama dengan Afrika dalam mengatasi krisis imigran setelah Slovenia menjadi anggota baru Uni Eropa yang telah membarikade perbatasannya.
Sementara itu pihak Kroasia menolak permintaan Slovenia untuk mengambil kembali imigran yang melintasi perbatasan kedua negara. Hal itu disampaikan oleh juru bicara kepolisian kepada AFP pada hari Kamis (19/11) kemarin.
Juru bicara kepolisian Kroasia Domagoj Dzigumovic menambahkan “Slovenia meminta kami mendaftarkan kembali 162 orang pada hari Rabu (18/11) malam, merujuk pada penduduk dari negara-negara yang tidak terkena perang”. Dia menambahkan saat ini 162 orang tersebut masih berada di Slovenia dan pihaknya belum memberikan komentar atas keputusan dari pihak Kroasia.
Dzigumovic menyebutkan ada rencana pertemuan untuk menggelar konferensi pers antara koodinator nasional dari kawasan tersebut guna membahas krisis imigran. Sementara Serbia dan Makedonia yang terletak di rute utama jalur para imigran menuju Eropa juga mulai membatasi masuknya imigran. Mereka hanya mengizinkan imigran dari Afganistan, Suriah, dan Irak untuk masuk ke negaranya. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...