Joko Widodo Ingin Lebih Sering Selenggarakan Festival Keraton
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menghendaki lebih sering penyelenggaraan Festival Keraton Sedunia. Gubernur DKI tersebut mengatakan saat jamuan makan malam Pagelaran Agung Keraton Sedunia, di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (4/12).
Joko Widodo menghendaki festival ini sebagai sebuah perayaan guna melestarikan budaya, dan dia menginginkan Festival Keraton Sedunia atau World Royal Heritage Festival (WRHF) digelar setiap dua tahun sekali, akan tetapi dengan tema yang berbeda-beda.
“Mungkin dua tahun sekali, dengan tema yang berbeda-beda. Misalnya, tahun ini mengenai pengantin di keraton, mungkin tahun depan atau dua tahun lagi bisa saja kuliner keraton,” kata Joko Widodo.
Joko Widodo ingin festival ini sebagai salah satu cara mempertahankan budaya.
“Tahun berikutnya adat istiadat keraton, kan ini kekayaan, keanekaragaman kita. Budaya Nusantara, budaya dunia, ya ini memang harus diangkat," lanjut Joko Widodo.
Joko Widodo mengaku kurang percaya diri di antara para raja-raja dari berbagai daerah (Sultan) yang mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
“Saya kan bukan raja, ya minder dong. Kan nggak pakai pakaian kebesaran. Sedangkan beliau-beliau (raja-raja) pakai pakaian kebesaran,” lanjut mantan Wali Kota Surakarta ini.
Tujuan lain yang diungkapkan Joko Widodo yakni Festival Keraton se-dunia ini diharapkan dapat meningkatkan lebih banyak kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke ibu kota.
“Kita Ingin bangun brand Jakarta. Kita ingin selenggarakan event-event yang berbeda, ada diferensiasinya, sehingga menarik wisatawan mancanegara mengunjungi Jakarta,” kata Joko Widodo.
Pada festival yang baru pertama kali diselenggarkan ini, para pemimpin keraton dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain yang bergelar kerjaan, kasunanan, kasultanan, penglisir, saoraja, pura, dan pemangku adat akan memeriahkan perhelatan ini.
Selain itu, peserta dari luar negeri yang berasal dari 11 negara seperti, Malaysia, Singapura, Philipina, Norwegia, Swedia, Jepang, Brunei Darussalam, United Kingdom, Portugal, Afrika Selatan, dan Denmark siap mengirimkan perwakilannya.
Joko Widodo menegaskan bahwa pihaknya berharap acara ini diselenggarakan secara rutin.
“Ini di dunia belum pernah ada. Keraton-keraton dikumpulin. Kita lihat akan seperti apa. Apakah brand kotanya akan terangkat atau tidak. Saya yakini ini akan jadi agenda rutin. Tapi mungkin tidak tahunan, mungkin dua tahunan. Dengan tema berbeda-beda tentunya,” kata Joko Widodo.
Festival Keraton ini akan berlangsung antara 5 hingga 8 Desember 2013, dan dimeriahkan oleh 10 kerajaan dari mancanegara, 165 keraton nusantara, pameran 30 kereta kencana, dan lebih dari 1000 atraksi seniman-seniwati berbagai daerah.
Rangkaian pembukaan festival ini akan diadakan pada Kamis (5/12) di salah satu hotel berbintang di Jakarta, diisi dengan seminar yang merumuskan suatu deklarasi sebagai rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan upaya perdamaian dunia melalui pendekatan kebudayaan. (beritajakarta.com)
Editor : Bayu Probo
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...