Kapolres Purworejo: Warga Jangan Terpengaruh Situasi Papua
PURWOREJO, SATUHARAPAN.COM – Kepala Kepolisian Resor Purworejo Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Theresia Arsida Septiana mengimbau warga Kabupaten Purworejo jangan terpengaruh situasi politik nasional dan menciptakan suasana kondusif.
“Atas kejadian itu saya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Purworejo, tanpa terkecuali untuk tidak mudah terpengaruh kejadian di Papua,” kata AKBP Theresia di Mapolsek (Markas Kepolisian Sektor) Grabag, Kab. Purworejo, Senin (20/7).
Kapolres menduga, peristiwa yang terjadi di Desa Tlepok wetan akibat imbas dari peristiwa yang terjadi di Papua. Hal itu dibuktikan dengan telah ditemukanya secarik kertas yang berisi ajakan membakar gereja se-Jawa.
“Memang ditemukan kertas, dengan isi tulisan dari mujahid atas insiden papua, imbauan ini datang dari sekelompok oknum tak bertanggung jawab, namun itu semua belum tentu kebenarannya, masih dalam penyelidikan petugas,” kata dia.
Dikatakan, dari peristiwa percobaan pembakaran GKJ, Polisi telah berhasil mengantongi barang bukti, selain kertas ajakan, juga ditemukan tujuh batang korek api, lima batang kayu yang berada di depan pintu yang terbakar.
Kapolres meyakini, peristiwa yang terjadi di Desa Tlepok Wetan Kecamatan Grabag, tidak akan memancing masyarakat Purworejo. “Kami sangat mengapresiasi ulama di Purworejo. Mereka sangat kompak dan sangat mendukung memberantas terorisme,” kata dia.
Pihaknya langsung berupaya dengan menyebarkan imbauan kepada seluruh masyarakat di Purworejo, dengan cara sowan ke sejumlah kyai, dan tokoh-tokoh masyarakat di Purworejo. “Kita juga telah dan akan meningkatkan patroli keliling dari pagi hingga pagi. Kita juga beranggapan kejadian ini masih merupakan kejadian kecil, dan tidak memengaruhi kondisi di Purworejo, apalagi pihak kepolisian juga masih terus melakukan penyelidikan,” kata dia.
Idul Fitri di Tolikara, Papua
Salat Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikaram Provinsi Papua Barat, pada Jumat (17/7) pagi diwarnai aksi penyerangan oleh sekelompok massa.
Kepala bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige, membenarkan hal tersebut. “Jajaran di lapangan melaporkan demikian,” kata Patriage.
Menurut dia, berdasarkan laporan polisi yang di lapangan, saat salat Idul Fitri tengah berlangsung, massa datang sambil berteriak-teriak. Beberapa saat kemudian, dia melanjutkan, mereka tersebut langsung menyerang dan melempar sebuah benda ke arah rumah ibadah, hingga membakar beberapa kios yang berada di sekitar tempat tersebut.
Namun, menurut laporan dari saksi yang ada di lokasi, sebelum kerusuhan terjadi, aparat menembaki pemrotes sehingga jatuh korban sehingga memicu kemarahan. Komnas HAM mendesak supaya penembakan kepada penduduk sipil tak bersenjata ini harus diselidiki. (sorotpurworejo.com/ Ant).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...