Korut Berhasil Uji Coba Mesin Misil Balistik, AS Protes
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) hari Sabtu (9/4), melaporkan bahwa negara tertutup itu berhasil menguji coba sebuah mesin untuk misil balistik antar benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM).
KCNA mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi mengawasi uji coba itu yang akan memperkuat kemampuannya untuk melakukan serangan-serangan nuklir terhadap Amerika Serikat.
Menurut Kim, mesin baru ini mampu melontarkan rudal balistik ke "wilayah daratan Amerika Serikat (AS)".
Korea Utara berkali-kali mengancam akan melakukan serangan nuklir terhadap AS dan Korea Selatan. Jika benar uji coba itu berhasil maka ini merupakan langkah maju bagi program senjata nuklir Korea Utara.
Uji coba ini menyulut protes AS, melalui juru bicara Kementerian luari negeri, Mark Toner mengatakan "Seharusnya Korut menahan diri dari tindakan dan retorika yang dapat mengguncang stabiltas di wilayah tersebut."
"Korut juga lebih baik berfokus untuk melakukan langkah kongkrit untuk memenuhi komitmen dan kewajiban internasionalnya," kata Mark Toner.
Korea Utara sudah melancarkan sejumlah uji coba senjata sejak bulan Januari dan menguji coba peluncuran misil dan tidak memperdulikan larangan terhadap uji coba semacam itu yang diberlakukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Para analis Korea Selatan dan Amerika Serikat mempertanyakan klaim-klaim Korea Utara bahwa uji coba tersebut menunjukkan kemajuan penting teknologi dalam program-program misil dan nuklirnya.
Di tengah uji coba Korea Utara ini, pada bulan lalu, AS dan Korsel menggelar latihan militer bersama dalam skala yang besar.
AS juga telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara menyusul uji coba nuklir pada Januari dan peluncuran satelit pada bulan Februari, yang secara luas dilihat sebagai tes rudal yang dilarang.
Awal bulan ini, Tiongkok dan AS akan bekerja sama dalam usaha dan pencegahan uji coba rudal kembali oleh Korea Utara, seperti disampaikan oleh Presiden Obama saat bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Tiongkok juga menyatakan akan melakukan pembatasan perdagangan dengan Korea Utara, lewat pelarangan impor emas dan batu bara dan ekspor bahan bakar jet, sesuai dengan sanksi PBB, menyusul tindakan Korut melakukan serangkaian uji coba rudal balistiknya. (voa/bbc)
Editor : Eben E. Siadari
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...