10 Orang Tua dan Cacat Melarikan Diri dari NIIS di Mosul, Irak
MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 10 orang tua dan cacat dari warga Kristen di kota Mosul dua hari lalu melarikan diri dari kota Mosul, yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) diterima masuk kota Kirkuk di Irak bagian utara, setelah berbulan-bulan dilakukan penutupan jalan akibat kelompok NIIS menguasai kota Mosul.
Mereka berjalan kaki dan bertemu di garis perbatasan kontak antara pasukan Peshmerga dan NIIS. Orang-orang ini tiba di pos pemeriksaan Alkhaled yang terletak 30 kilometer sebelah barat Kirkuk.
Setelah upaya yang dilakukan oleh Patriark Lewis Sako, Uskup Yousif Toma, dan kepala Keuskupan Kirkuk dan Alsulaymaniah, Emad Youkhana, serta anggota parlemen Irak, Emad Matti, dan memperoleh persetujuan resmi dari Provinsi Kirkuk, mereka diizinkan masuk pada Rabu (7/1) malam oleh pasukan Peshmerga.
Orang-orang tua tersebut diterima oleh Emad Matti pada tengah malam, dan kemudian dibawa ke Keuskupan Kasdim. Mereka mengatakan kepada situs Ankawa.com bahwa mereka tinggal di salah satu rumah penahanan di kota Mosul.
Mereka dibawa keluar dari rumah tahanan oleh militan NIIS yang juga disebut ISIL (Islamic State of Iraq and Levant). Para militan mengambil uang, perhiasan, dan dokumen mereka, lalu mengirim mereka ke pengadilan legitimasi ISIL.
Pengadilan menghukum mereka dengan tuduhan hendak meninggalkan kota Mosul. Nama-nama orang tua itu disebutkan sebagai Hekmat Jacob Findukly, Ghania Yousif Hanna, Rahail Shaba, Najib Georgis Yousif, Paul Georgis Asso, Salem Yousif Matti, Gabriel Botrus, Osmat Nathum Iskander, Hameed Noeel Yousif, dan Hameed Majeed Solomon. (Ankawa.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...