10 Tahun Mendatang Sebagian Bangkok Tenggelam?
BANGKOK,SARTUHARAPAN.COM - Ibukota Thailand, Bangkok akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan? Kota ini memang terus berusaha mengatasi masalah banjir dan penurunan permukaan tanah. Setiap tahun permukaan tanah turun sedalam tiga centimeter.
Kondisi kota Jakarta, tampaknya juga memiliki kemiripan dengan Bangkok yang berkembang dari kawasan pantai dan tumbuh dari sedimentasi. Banjir juga menjadi masalah Jakarta. Penurunan permukaan tanah di Jakarta bahkan lebih tinggi, diperkirakan 10 - 15 centimeter per tahun.
Perlu ada upaya yang serius untuk mengatasi hal itu, baik untuk Jakarta maupun Bangkok. Dan selama ini, kedua pemerintah juga dituding kurang peduli, bahkan lebih banyak perhatian pada masalah politik. Untuk itu menarik melihat apa yang terjadi di Bangkok.
Sejauh ini banyak pihak menuding pemerintah Thaliland mengabaikan fakta bahwa Bangkok akan tenggelam dalam beberapa tahun mendatang, kata para ilmuwan di Thailand seperti yang diberitakan situs Deutdche Welle.
Menurut lembaga nasional yang menyediakan gambar satelit terbaru mengenai bencana banjir tahun 2011, masalah Bangkok mungkin lebih buruk daripada yang diperkirakan sebelumnya. Kota berpenduduk 10 juta orang itu bisa tenggelam lebih cepat. Para ahli memperingatkan bahwa Bangkok hanya punya tujuh atau 10 tahun untuk menyelamatkan diri dari masalah itu.
"Ada bangunan yang sudah tenggelam hampir 20 milimeter. Selain itu, tanah dan tanah liat juga tenggelam 10 sampai 20 milimeter," kata Dr Anond Sanitwong, direktur GISTDA, Badan Pengembangan Geo-Informatika dan Teknologi Ruang Angkasa.
Dia menjelaskan bahwa penurunan permukaan tanah tiga centimeter per tahun adalah penurunan yang cepat. “Jauh lebih cepat dari yang kami duga,” kata dia.
Banjir dua tahun lalu menyisakan celah-celah besar di jalan Bangkok – Sanitwong. Namun para pakar tidak menyebutkan bahwa seluruh Bangkok akan banjir. Sekitar separoh wilayah bisa terendam dan hal itu menimbulkan masalah dalam drainase. Penyebabnya adalah penyedotan air tanah oleh industri.
"Ribuan tahun yang lalu, seluruh Bangkok adalah tanah banjir," jelas Sanitwong. Perubahan yang terjadi pada kota berusia 230 tahun itu adalah karena sejarah perubahan iklim. "Entah bagaimana selama kurun waktu tertentu, angin kencang dan gelombang di pantain Bangkok lebih tinggi dari rata-rata. Angin kencang dan gelombang laut memindahkan pasir dan tanah yang berakumulasi, sehingga daerah tersebut menjadi kota Bangkok.
"Bangkok menjadi kota yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan menghadapi risiko serius perubahan iklim. Kami percaya bahwa sekarang angin tidak begitu kuat, dan gelombang laut tidak menimbulkan sedimentasi. Tetapi itu berarti Bangkok juga terancam oleh naiknya permukaan air laut.
Para ilmuwan tidak perlu pergi jauh untuk melihat bukti bahwa kota Bangkok terancam tenggelam. Di Universitas Chulalongkorn di pusat Bangkok, banyak bangunan berusai 50 hingga 100 tahun yang memiliki tanda garis sekitar 50 cm lebih rendah dari tingkat yang ditunjukkan dulu.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...