100 Hari, Ahok Merasa Dihadiahi Hak Angket

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok hari ini tepat memasuki 100 hari masa pemerintahannya. Di hari yang sama, DPRD menggelar sidang paripurna membahas hak angket terkait langkah Ahok yang dinilai salah seusai mengajukan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) ke Kementerian Dlaam Negeri (Kemendagri) beberapa waktu lalu.

“Saya bilang hak angket ini hadiah 100 hari saya dilantik jadi Gubernur DKI. Saya senang ada angket resmi. Kan dia (DPRD, Red) menyidik kita, kalau dia menyidiki kita kan ada sesuatu dan timbal baliknya jadi bagus. Bagus kok ini ada angket,” ujar Ahok kepada awak media, Kamis (26/2) siang kepada awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Hak angket menurut Ahok justru akan membuka mata masyarakat tentang perbedaan pihak yang bertindak untuk kepentingan rakyat dan pihak yang bertindak untuk kepentingan kelompok.

“Angket kalau terbuka kan bagus biar masyarakat DKI bisa menilai siapa yang benar dan siapa yang menghemat uang rakyat. Biarin saya saya mah nggak akan terlalu pusing dengan piolemik itu,” ujar Ahok.

Sementara menanggapi 100 hari masa jabatannya, Ahok mengaku tak percaya dengan mitos 100 hari itu.

Selama 100 hari menjabat sejak ia dilantik menjadi Gubernur DKI pada 19 November 2014 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ahok memang sempat beberapa kali berbenturan dengan anggota dewan.

Sebelumnya, anggota dewan fraksi Nasdem, Bestari Barus menilai Ahok tak bisa menjabat sebagai gubernur dengan etos kerja yang baik, di antaranya serapan anggaran tak maksimal yakni tak mencapai 50 persen pada 2014, pembangunan tak berjalan dengan baik, banjir masih terjadi, dan kerap menyalahkan orang lain.

Bestari menilai jika Ahok ingin terus menjadi gubernur, ia harus memperbaiki sikap diri. 

Editor : Bayu Probo