1000 Orang Ikut Seleksi Program Pengiriman Manusia ke Planet Mars
SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 1.000 orang calon dipilih untuk mengikuti latihan misi kolonisani swasta di planet Mars. Mereka merupakan hasil seleksi dari 200.000 calon dalam program yang sebagian didanai oleh acara reality show televisi.
Setelah itu para calon memasuki program pelatihan dan langkah-langkah seleksi berikutnya, kata penyelenggara program, Mars One, hari Kamis (2/1).
Mereka harus diseleksi menjadi hanya 24 orang yang akan dikirim melalui enam peluncuran dimulai pada 2024, kata Mars One, kelompok non profit yang berbasis di Belanda.
Mereka yang disebutkan sangat berani akan menjadi manusia ruang angkasa dengan tiket sekali jalan menuju Planet Merah yang terletak minimal 55 juta kilometer (34 juta mil) dari Bumi dan ditempuh dalam enam bulan perjalanan. Sebab, biaya yang diperlukan terlalu tinggi untuk perjalanan kembali.
Mars One mengatakan memilih 1.058 calon emigran ke Mars yang berasal dari 140 negara yang diumumkan pada tanggal 30 Desember. Mereka yang terpilih dianggap memenuhi kriteria, termasuk bersemangat dan gigih, baik dalam mengambil keputusan, sikap yang baik dalam mengambil peran, bebas obat dan penyakit, dan berbahasa Inggris, untuk menjadi pelopor warga antar planet.
"Tantangan untuk memilih dari 200.000 pelamar yang kita anggap secara fisik dan mental mermadai menjadi duta manusia di Mars jelas menjadi misi yang jauh lebih serius. Kami bahkan memiliki beberapa pelamar yang mengirimkan video mereka secara telanjang," kata pendiri organisasi itu, Bas Landsdorp.
Kepala medis Mars One, Norbert Kraft, mengatakan bahwa para kandidat sekarang akan dipanggil untuk "simulasi yang ketat, banyak aturan dalam tim, dengan fokus pada pengujian kemampuan fisik dan emosional (mereka)" selama dua tahun ke depan.
Acara Reality TV
Para calon sekarang akan diseleksi dalam tahapan mulai tahun ini. Mars One mengatakan bahwa proses negosiasi juga dilakukan dengan perusahaan media melalui hak siar televisi.
Panitia mengumumkan bulan lalu mereka menandatangani US$ 250.000 (Rp 30 miliar) kontrak dengan Lockheed Martin Space Systems di Amerika Serikat untuk membangun modul konsep pendaratan yang akan dikirim dalam 2.018 uji terbang tak berawak.
Dia berharap untuk menambahkan lebih banyak sponsor dan mitra untuk menutupi biaya sebesar US$ 6 miliar (Rp 72 teriliun) yang direncanakan untuk mendapatkan modul pendaratan manusia ke Mars.
Kunci untuk itu adalah program reality TV yang interaktif yang dibangun di sekitar projek di mana penonton yang memutuskan calon untuk menjadi manusia yang sampai di Mars.
Kamera generasi baru juga akan digunakan dalam percobaan untuk mengetahui bagaimana manusia hidup lama dan bahagia dalam ruang dengan udara tertutup, bagaimana akan tumbuh dan makanan mereka sendiri, hidup jauh dari planet asal mereka, dalam habitat baru yang tipis, suasana yang tak bisa bernafas dan suhu rata-rata di bawah nol.
Upaya menarik sumbangan publik, terutama melalui Internet juga dilakukan untuk memungkinkan mengubah mimpi ini menjadi kenyataan. Mars One menyebutkan pemenang Hadiah Nobel Fisika 1999 asal Belanda, Gerard 't Hoofd, di antara yang mendukung.
Banyak Misi ke Mars Yang Gagal
Ada sikap yang skeptis atas usaha ini. Kepala bagian engineer dari Badan Antarika AS, Brian Muirhead, mengatakan April lalu bahwa usaha komersial untuk menjajah Mars adalah "hal yang jauh di luar kemampuan kami untuk lakukannya hari ini.”
Rencana NASA adalah untuk menempatkan astronot di planet kering itu dalam beberapa dekade mendatang. Pihak NASA pernah menyebutkan bahwa misi manusia ke Mars baru akan diwujudkan pada 2030 mendatang.
Sejauh ini, NASA, Uni Soviet dan Badan Antariksa Eropa terus berusaha untuk melakukan misi berawak ke Mars, dan lebih dari setengah upaya itu telah gagal. Hanya NASA yang telah mampu mendaratkan robot di permukaan Planet Merah itu.
Misi penelitian China diluncurkan ke Mars pada tahun 2011, dan dinyatakan hilang dan terbakar ketika masuk kembali ke atmosfer bumi hampir dua tahun yang lalu. India pada tanggal 1 Desember meluncurkan wahana ke orbit Mars yang bertujuan untuk menyaingi China pada bulan September tahun ini. (AFP / mars-one.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...