Rafflesia Patma di Kebun Raya Bogor Mekar Lagi
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Rafflesia Patma di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, mekar, menjadi kejutan indah bagi pencinta tanaman memasuki tahun 2014. Peneliti Sofie Mursidawati dari Kebun Raya Bogor, seperti dikutip Antara, mengatakan mekarnya Rafflesia Patma itu adalah yang ketujuh kalinya sejak 2010.
Sofie menyebutnya sebagai kejutan mengingat bunga itu diprediksikan baru akan mekar dua sampai tiga hari lagi. Namun, Rafflesia Patma mekar sempurna pada Kamis (03/01) sekitar jam lima. Ukuran diameter bunga 38 sentimeter (cm) dengan lingkar badan 70 cm, terbesar sekaligus tercepat masa mekarnya dibanding yang ada sejak 2010.
Rafflesia patma, seperti bisa dibaca di Wikipedia, adalah tumbuhan parasit dari keluarga Rafflesiaceae, marga Rafflesia. Tumbuhan ini punya nama ilmiah sinonim Rafflesia zollingeriana.
Penelitian untuk mengembangkan Rafflesia Patma di luar habitatnya dimulai pada 2004 dengan mengambil inang tumbuhan tetrastigma (jenis anggur-angguran) di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Rafflesia Patma berhasil bertahan hidup dan berbunga secara ex-situ, di luar habitat aslinya, setelah melalui teknik penyambungan batang (grafting) pada 2006.
Penelitian tersebut membuahkan hasil. Untuk pertama kalinya pada 2010 Rafflesia Patma mekar di Kebun Raya Bogor. Pada saat itu, menurut Sofie, terdapat 10 bakal calon bunga Rafflesia Patma. Tiga di antaranya sudah mati, satu calon bunga telah mekar pada 2 Juni 2010, serta ada enam calon bunga yang menunggu proses mekar secara bertahap pada 2012 dan 2013.
Rafflesia Patma dalam literatur biologi tercatat sebagai parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Bunga langka ini hanya mekar selama sekitar satu minggu, dan setelah itu layu.
Misterius dan Langka
Pertumbuhan Rafflesia, seperti dikemukakan Sofie, peneliti Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjadi incaran peneliti dalam dan luar negeri karena sifat hidupnya yang misterius dan langka.
Peneliti Indonesia, misalnya, seperti pengakuan Sofie, berlomba-lomba dengan Malaysia dalam meneliti Rafflesia.
"Mekarnya bunga ini di Kebun Raya Bogor menjadikan Indonesia sebagai patokan utama dalam penelitian terkait bunga langka ini," katanya.
Informasi mengenai mekarnya Rafflesia Patma, menarik minat pengunjung Kebun Raya Bogor yang jumlahnya banyak bertepatan dengan libur sekolah dan tahun baru.
Untuk menjaga bunga agar tidak dirusak oleh tangan-tangan usil, Kebun Raya Bogor memagari bunga langka tersebut.
Keberhasilan mekarnya Rafflesia Patma yang ketujuh ini, diakui Sofie masih menyimpan banyak misteri karena pemahaman akan perilaku berbunganya belum diketahui sepenuhnya.
Hingga saat ini, upaya maksimal yang dapat dilakukan Kebun Raya Bogor adalah dengan memperbesar populasinya melalui serangkaian percobaan grafting untuk memperbesar jumlah populasi yang secara langsung akan memperbesar kesempatan berbunga.
Literatur di Kebun Raya Bogor menyebutkan, bunga Rafflesia mekar pertama di KRB pada 1929 dengan jenis Rafflesia Arnoldii yang masih kerabat Rafflesia Patma.
"Tantangan lebih besar yang masih dihadapi peneliti adalah membuat Rafflesia dapat hidup bertahan lama generasi bergenerasi di luar habitatnya, seperti di Kebun Raya Bogor," ujar Sofie. (Ant/Wikipedia/LIPI)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...