11 Pemenang Nobel Imbau Putin Cabut Tuduhan Pembajakan Aktivis Greenpeace
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Sebelas pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian mengimbau Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memastikan bahwa “tuduhan pembajakan yang berlebihan” terhadap 30 aktivis Greenpeace dicabut, ujar Greenpeace pada Kamis.
“Kami menulis untuk meminta anda melakukan semua yang anda bisa guna memastikan bahwa tuduhan pembajakan yang berlebihan terhadap 28 aktivis Greenpeace, fotografer dan videografer lepas, dan tuduhan apapun yang dilayangkan konsisten dengan UU internasional dan Rusia,” ujar mereka dalam sebuah surat.
“Kami yakin bahwa anda juga memilki keinginan yang sama untuk menghormati hak melakukan unjuk rasa tanpa kekerasan,” ujar mereka dalam surat yang dikeluarkan Greenpeace.
Otoritas Rusia menuduh 30 anggota kru atas pembajakan, yang bisa menghadapi hukuman penjara maksimal 15 tahun, setelah mereka menggelar unjuk rasa menentang pengeboran minyak Arktik bulan lalu.
Aktivis dari 18 negara tersebut ditempatkan dalam tahanan prasidang hingga November, tempat pengacara mereka mengatakan bahwa mereka harus bertahan dalam “kondisi yang tidak manusiawi.”
Para pemenang Nobel meliputi Uskup Afrika Selatan Desmond Tutu dan mantan presiden Timor Timur Jose Ramos Horta mengatakan bahwa tumpahan minyak di Arktik akan menimbulkan “dampak bencana” bagi masyarakat setempat.
“Kami, layaknya jutaan orang di seluruh dunia, mengawasi kasus ini, menginginkan pemerintah Rusia mencabut tuduhan pembajakan, memperlakukan ‘Arctic 30’ sesuai dengan hukum internasional, menegaskan kembali hak untuk berunjuk rasa tanpa kekerasan, dan mendedikasikan kembali upaya untuk melindungi Arktik.”
Putin mengatakan bahwa aktivis dari kapal Greenpeace berbendera Belanda “tentu bukan pembajak” tapi juru bicaranya kemudian mengatakan presiden Rusia tersebut mengungkapkan opini pribadinya. (ria.ru / AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...