12 Warga Katolik Korsel Diizinkan Hadiri Misa di Korut
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Sekelompok umat Katolik Korea Selatan dari Seoul mendapat izin yang sangat jarang untuk menghadiri misa di Pyongyang, Minggu (10/11). Misa itu, seperti diberitakan VOA News, dilakukan untuk memperingati 25 tahun berdirinya Katedral Jangchung.
Sejumlah 12 umat Katolik dari sebuah kelompok Korea Selatan bernama Perdamaian Korea 3.000 menghadiri misa itu, bersama warga Korea Utara. Misa dipimpin Pastor Kwak Dong-cheol, dari Seoul.
Perdamaian Korea 3000 adalah sebuah LSM yang melakukan kerja kemanusiaan di seluruh Asia, termasuk Korea Utara.
Para aktivis hak asasi dan kelompok keagamaan mengatakan, Korea Utara tidak mengizinkan kebebasan beragama. Di seluruh Pyongyang ada empat tempat ibadah resmi Kristen, yaitu dua gereja Protestan, sebuah gereja Katolik, dan sebuah gereja ortodoks Rusia.
Korea, seperti bisa dibaca di Wikipedia, terpecah menjadi Republik Korea (Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Utara) setelah Perang Dunia II, 1945. Korea Selatan kemudian mmenjadi negara demokratis, sementara Korea Utara berhaluan komunis.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...