Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:36 WIB | Jumat, 29 Januari 2016

14,4 Juta Warga Yaman Kekurangan Pangan

Antre membeli roti di sebuah toko di Taiz, Yaman. Perang telah menyebabkan negeri itu menghadapi krisis pangan yang mengerikan, karena kelangkaan, harga tinggi, dan kekuarangan bahan bakar. (Foto: dari un.org)

YAMAN, SATUHARAPAN.COM - Sekitar  14,4 juta penduduk Yaman, atau lebih dari separuh populasi menghadapi kekurangan pangan. Jumlah itu meningkat 12 persen  dalam delapan bulan terakhir.

Hal itu terjadi akibat terbatasnya impor sebagai dampak perang yang sedang berlangsung di sana. Harga pangan dan bahan bakar meningkat drastis di negara itu.

"Ini angka yang mengejutkan," kata Ketua Tim Tangap Darurat Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Yaman, Etienne Peterschmitt. Dia menyebutkan sebagai situasi "sebuah krisis yang terlupakan, di mana jutaan orang di seluruh negeri yang dilanda perang membutuhkan bantuan.

Yaman disebutkan sangat bergantung dari impor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Akibat perang, bahan pangan makin langka dan mahal.

Sekitar 90 persen kebutuhan pangan Yaman dipenuhi dari impor. Keterbtasan impor akibat perang menyebabkan komoditas penting makin langka dan mahal, dan diperparah naiknya bahan bakar di sana sejak perang pada Maret 2015.

FAO menyebutkan hanya empat  persen lahan di Yaman yang subur,  dan hanya sebagian kecil yang sekarang digunakan untuk produksi pangan.

Akibat perang antara pemerintah yang didukung Arab Saudi dan pemberontok Syiah Houthi yang didukung Iran, sekitar 2.800 orang tewas, seperti data yang dikeluarkan PBB.

Upaya perdamaian dan gencatan senjata yang dimediasi PBB pada awal Januari telah gagal, karena kedua pihak pelanggar kesepakatan.

FAO menyebutkan bahwa sekitar 2,3 juta orang Yaman mengungsi, dan terjadi peningkatan lebih dari 400 persen selama Januari 2015.

"Kerawanan pangan dan kekurangan gizi menjadi sangat kritis," kata Perwakilan FAO di Yaman, Elhajj Salah Hassan. Dia menyerukan dukungan mendesak untuk impor pangan.

Perikanan, pertanian dan peternakan menyerap sekitar 50 persen tentanga kerja negara itu, tetapi mereka kekurangan sarana untuk produksi. Nelayan menghadapai masalah lebih besar, karena Yaman dilanda dua badai pada bulan November yang menggangu aktivitas mereka.

Yaman juga termasuk negara paling langka air di dunia dengan kurang dari lima persen persediaan dan terpenuhinya air untuk setiap orang dari rata-rata dunia per tahun. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home