18 Anggota Ikhwanul Muslimin Ditangkap dalam Bentrokan dengan Polisi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 18 anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap setelah pria bersenjata melepaskan tembakan di dekat sebuah tempat pemungutan suara referendum konstitusi di distrik Al - Manshatit Kanatir di Giza. Demikian dikatakan seorang pejabat keamanan.
Sementara itu empat orang dilaporkan terluka dalam kekerasan di dekat Imbaba pada Selasa (14/1) sore. Dan ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin sebelumnya berkumpul di depan TPS dan membakar ban. Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Selain itu, empat orang tewas dalam bentrokan terpisah di Giza, hari Selasa. Hal itu merupakan bagian upaya Ikhwanul Muslimin memboikot referendum, kata Menteri Dalam Negeri, Mohamed Ibrahim, mengatakan kepada saluran televise swasta, Al-Hayat.
Jumlah pemilih pada hari pertama pemungutan suara cukup tinggi, kata dia. Dan dia mengingatkan bahwa pemerintah meningkatkan jumlah polisi yang berjaga di jalan-jalan untuk menghadapi upaya yang mengganggu referendum.
Pasukan keamanan akan tetap di berjaga di tempat-tempat pemungutan suara, hingga malam. Pemungutan suara juga akan dilanjutkan hari ini.
Referendum konstitusi adalah ujian penting bagi roadmap reformasi politik di Mesir yang diagendakan pemerintah sementarai setelah Mohammed Morsi digulingkan pada bulan Juli 2013. Referendum yang sukses akan disusul dengan pemilihan parlemen dan presiden. (ahram.org.eg)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...