Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:17 WIB | Rabu, 15 Januari 2014

Sekjen PBB Merasa Hancur Hatinya Menyaksikan Penderitaan Pengungsi Suriah

Sekjen PBB Merasa Hancur Hatinya Menyaksikan Penderitaan Pengungsi Suriah
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, disambut anak perempuan dari Suriah dalam kunjungan ke kamp pengungsi di Irak Utara. (Foto-foto: un.org)
Sekjen PBB Merasa Hancur Hatinya Menyaksikan Penderitaan Pengungsi Suriah
Ban Ki-moon bersama anak pengungsi Suriah di kamp Kawrgosik di wilayah Kurdistan di Irak Utara, Selasa (14/1).

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM  -  Sekretaris jenderal Perserikatan bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon, merasa hancur hatinya menyaksikan banyaknya anak-anak dan perempuan Suriah yang mengungsi dan menderita akibat tragedy yang dibuat oleh manusia.

Ban Ki-moon mengunjungi  kamp pengungsi Suriah di Kawrgosik, wilayah Kurdistan di Irak Utara, hari Selasa (14/1). "Saya di sini menyampaikan solidaritas yang dalam dan dukungan kepada pengungsi  dari Suriah, atas nama PBB dan masyarakat internasional," kata Ban didampingi Komisaris Tinggi untuk Pengungsi , Antonio Guterres, dan Valerie Amos.

"Kami juga di sini untuk mendengarkan kekhawatiran dan aspirasi semua pengungsi di sini," kata  dia. Pemerintah Daerah Kurdistan menampung lebih dari 220.000 pengungsi Suriah, dan Ban sangat memuji  komitmennya terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan dengan membangun kamp-kamp pengungsi, dan pintu transit kemanusiaan dari Suruiah ke wilayah di utara.

Dalam pertemuan pribadi di Erbil dengan Presiden Wilayah Kurdistan, Massoud Barzani, dan Perdana Menteri  Irak, Nechirvan Barzani , Ban mendesak pemerintah tetap membuka perbatasan terbuka untuk pengungsi yang melarikan diri dari konflik.

 Sementara itu, disebutkan bahwa 200 pengungsi Suriah meninggal setelah kapal fery yang ditumpangi tenggelam dalam kecelakaan di Sungai Nil, Mesir.

Pertemuan Perdamaian

Pekan depan di Jenewa, Swiss,  Ban dan Perwakilan Khusus Gabungan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, akan menjadi tuan rumah konferensi untuk menemukan solusi politik terhadap konflik Suriah.

Lebih dari 30 negara diundang untuk menghadiri konferensi yang diadakan dalam dua bagian. Sesi pembukaan dilakukan di Montreux pada 22 Januari, dan kedua pada 24 Januari di kantor PBB di Jenewa.

Konferensi ini akan menjadi pertama kalinya Pemerintah Suriah dan oposisi bertemu di meja perundingan sejak konflik dimulai pada Maret 2011. Ban menyatakan optimisme konferensi itu akan menghasilkan kesepakatan yang berarti bagi perdamaian melalui negosiasi.

"Saya berharap solidaritas masyarakat internasional dan dukungan pada proses perdamaian para pemimpin Suriah, para pengungsii akan kembali ke rumah mereka dengan penuh harapan dan martabat," kata Ban. PBB akan memimpin kampanye dan bantuan kemanusiaan serta proses perdamaian untuk Suriah. (un.org)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home