20 Orang Kristen Tewas oleh Bom Bunuh Diri Lahore
LAHORE, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban ledakan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan, terus bertambah. Informasi terbaru mengatakan jumlah korban tewas mencapai 72 orang, termasuk 29 anak-anak. Sebanyak 20 orang di antaranya adalah umat Kristen.
"Tiga orang hari ini meninggal saat menjalani pengobatan, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 72 orang," kata juru bicara tim Penyelamat Darurat Punjab, Deeba Shahnaz, dikutip dari gdnonline.com.
Dia tambahkan, lebih dari 300 terluka. Sebagian besar yang cedera adalah anak-anak.
Setidaknya 29 anak-anak dan delapan perempuan di antara korban meninggal, menurut data yang dirilis oleh rumah sakit.
CNN melaporkan kelompok sempalan Taliban Pakistan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di hari Minggu Paskah (27/3), di sebuah taman di Lahore itu,
Ledakan terjadi di jantung Lahore pada hari Minggu malam (27/3), pada waktu banyak keluarga menghabiskan waktu di taman kota, Gulshan-e-Iqbal, untuk merayakan liburan Paskah.
Ehsanullah Ehsan, juru bicara kelompok sempalan Taliban Pakistan yang diikenal sebagai Jamat-ul-Ahrar, mengatakan ia bersumpah serangan seperti itu masih akan terus terjadi.
Sejumlah besar orang yang hadir di Taman Gulshan-e-Iqbal adalah keluarga Kristen. Serangan brutal diyakini dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri berumur 20 tahun.
"Serangan ini ditargetkan kepada orang-orang Kristen yang merayakan Paskah," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara kelompok sempalan Taliban itu.
"Kami telah melakukan serangan untuk menargetkan orang-orang Kristen yang merayakan Paskah. Juga ini adalah pesan kepada Perdana Menteri Pakistan bahwa kami telah tiba di Punjab," kata dia.
Namun, Pemerintah Punjab, membantah klaim Jamaatul Ahrar bahwa pemboman itu ditujukan secara eksklusif kepada umat Kristen.
"Kristen bukan target spesifik dalam ledakan itu. Itu bukan taman dimaksudkan untuk orang-orang Kristen saja. Sasarannya adalah warga Pakistan," kata Muhammad Usman, salah seorang pejabat di Lahore.
"Itu adalah serangan bunuh diri. Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam taman dekat anak-anak bermain," kata Deputi Inspektur Jenderal Polisi Lahore, Dr Haider Asharaf.
"Sekitar 10 sampai 15 kilogram peledak mungkin telah digunakan dalam ledakan itu," kata dia.
Perdana Menteri Nawaz Sharif pagi ini mengunjungi Rumah Sakit Jinnah dan bertanya tentang kesehatan pasien yang cedera.
"Mengapa teroris membunuh kami," tanya seorang anak yang cedera kepada perdana menteri.
Sharif memerintahkan otoritas kesehatan untuk memastikan perawatan yang terbaik untuk yang terluka. Dia bersumpah bahwa pelaku serangan Lahore tidak akan lolos dari hukuman.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...