PM Pakistan Batalkan Kunjungan Kerja Eropa
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif membatalkan perjalanannya ke Inggris karena adanya serangan bom bunuh diri mematikan di sebuah taman di Lahore, Pakistan.
Menurut juru bicara Perdana Menteri seperti diberitakan situs berita Pakistan The News, hari Senin (28/3), Nawaz seyogyanya diagendakan berangkat ke Inggris, namun dia memilih langsung ke agenda lainnya di Amerika Serikat yakni Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir 2016 akhir Maret ini.
Konferensi Tingkat Tinggi 2016, menurut situs berita tentang lingkungan, ekonomi, sosial dan politik – Global Risk Insight – adalah konferensi yang akan mempertemukan beberapa pemimpin dunia antara lain Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menurut situs resmi Nuclear Security System, KTT Keamanan Nuklir adalah forum tertinggi para pemimpin dunia untuk terlibat dan memperkuat komitmen tinggi untuk menggunakan nuklir seoptimal mungkin.
KTT Keamanan Nuklir 2016 akan diselenggarakan di Washington D.C, Amerika Serikat pada akhir Maret, pertemuan ini merupakan yang keempat yang telah diselenggarakan, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2010 di Afrika Selatan.
Dalam KTT akan dibahas langkah-langkah penanggulangan aksi terorisme dengan menggunakan nuklir, selain itu juga bekerja sama meningkatkan budaya keamanan nuklir, berbagi praktik terbaik, dan meningkatkan standar keamanan nuklir.
Terorisme Lahore
Ledakan itu berada di kawasan taman Gulshan Iqbal, tempat banyak orang berkumpul. Keterangan pihak keamanan menyebut ledakan merupakan upaya bom bunuh diri.
Sempalan kelompok Taliban yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman mengatakan mereka menargetkan umat Kristen yang baru saja bepergian merayakan Paskah. Semua rumah sakit utama di daerah itu telah disiagakan untuk menangani pasien darurat. Ledakan itu diperkirakan berada di gerbang utama taman tempat mobil-mobil diparkir.
Lahore adalah ibukota Punjab, provinsi terbesar dan terkaya di Pakistan dan merupakan basis politik Perdana Menteri Nawaz Sharif. (alarabiya.net/thenews.com.pk/nss2016.org)
Editor : Eben E. Siadari
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...